Thelaziasis merupakan
Suatu Penyakit cacing mata yang disebabkan oleh Thelazia sp. dan dapat
menyerang berbagai jenis ternak. Thelazia sp. yang banyak menyerang ternak sapi
adalah TheLazia rhodisii, T. glukosa dan T. Skrijabini (Soulsby, 1982).
Thelazia merupakan cacing berwarna yang berwarna
putih yang jantan memiliki 14 pasang papillae prekloaka dan 3 pasang papillae
kloaka. Panjang tubuh yang jantan 7-13 mm, yang betina adalah 12-18 mm.
Sikus hidup
Siklus
hidup Thelazia sp. adalah tidak langsung yaitu memerlukan induk semang antara
lalat Musca larvipara dan Musca confexifronts. Lalat ini tercemar oleh larva
saat menghisap air mata sapi penderita. Larva ini kemudian masuk ke dalam perut
lalat, disini larva berkembang menjadi larva II dengan [anjang badan 3,6-4 mm. Selanjutnya
berkembang menjadi larva III yang merupakan larva infektif dengan panjang badan
5,06 – 7,9 mm. Perkembangan dalam tubuh lalat memerlukan waktu 15 – 20 hari.
Larva III selanjutnya meninggalkan folikel ovarium menuju bagian mulut lalat
dan akhirnya pindah kepada induk semang definitif ( sapi ) dan cacing dewasa
akan timbul dalam waktu 20-25 hari.
Phatogenesa
Terjadi infeksi cacing mata Thelazia sp. dapat
terjadi pada salah satu mata atau kedua mata. Pada hari ke-3 atau ke-4 setelah
infeksi oleh larva cacing dapat terjadi konjungtivitis ringan disertai
lacrimasi. Pada perkembangan selanjutnya dapat mengakibatkan kongesti
konjungtiva dan photobia. Bila keadaan ini dibiarkan dapat kekeruhan kornea,
konjungtiva membengkak karena adanya penyumbatan duktus lakrimalis oleh nanah.
Pathologi Anatomi
Apabila
serangan cacing mata tidak segera mendapatkan pengobatan maka akan terjadi
peradangan yang meluas pada konjungtiva dan menyebabkan keratitis, ulserasi
kornea yang dapat melanjut mewnjadi kerusakan lensa dan iris mata. Pada
serangan yang cukup parah kornea akan mengalami fibrosis yang bersifat
permanan.
Epidemiologi
Kejadian
thealaziasis di indonesia pada ternak sapi sudah banyak dilaporkan, bahkan
masalah yang timbul akibat infeksi parasit ini pernah dilaporkan di kupang NTT,
Bali dan Timor Timur. Penularan penyakit ini tergantung oleh induk semang
antara dari lalat yaitu Musca larvipara dan Musca convexifronts. Pada saat
terjadi peningkatan kasus Thealaziasis pada ternak.
Gejala Klinis dan Diagnosa
Gejala
Klinis terlihat adanya lakrimasi, kemerahan dan pembengkakan konjungtiva,
photophobia dan beberapa kasus terjadi keratitis dan keadaan melanjut dapat
terjadi kebutaan.
Diagnosa
didasarkan atas ditemukan cacing Thelazia sp. pada kantung konjungtiva dengan
jalan membuka kedua kelopak mata.
Pengobatan dan pengendalian
Pengobatan
serangan cacing mata Thelazia sp. pada sapi, ada beberapa obat yang disarankan,
antara lain :
(1) Piperazin 3% diteteskan pada mata yang
terinfeksi.
(2)
Larutan Boric acid 3% diteteskan
pada mata.
(3)
Tetramizole 15 mg/kg bb.
Pencegahan
dilakukan penyemprotan secara teratur untuk membasmi vektor penyebab penyakit
ini.
No comments:
Post a Comment