Google Translate

Showing posts with label cerpen remaja. Show all posts
Showing posts with label cerpen remaja. Show all posts

Cerpen Anak SMP/SMA : Pernikahan Di Umur Muda

Jenis Cerpen : Kebudayaan Bali

         Luh Sunarti sedang meratapi nasibnya. Di bawah sinar yang begitu indahnya ia termenung sendirian. Entah apa yang ia pikirkan, entah sedang memikirkan pelajaran atau masalah keluarga.
         Luh Sunarti adalah siswa SMA kelas dua. Sehari harinya ia biasa saja namun ia memiliki kelebihan dari teman – temannya. Ia pernah mengikuti Olimpiade Biologi dan syukurnya mendapat juara III di tingkat kabupaten.
         Tak sebentar ia termenung  di lantai  teras rumahnya. Dalam hatinya ia berkata  “ Apa yang harus aku perbuat dengan dosaku ini, ya Hyang Widhi berikanlah hambamu ini petunjuk untuk menjalani cobaan ini “. Ia terus termenung hingga pukul 11 malam. Akhirnya ia ke kamarnya dengan hati yang gundah, meski demikian ia dapat tidur denngan lelapnya.

         Keesokan harinya ia terbangun dari tidurnya. Hari itu adalah hari rabu ia harus pergi ke sekolah. Setelah ia selesai sarapan dan pamitan dengan orang tuanya ia berangkat dengan tergesa – gesa. Sesampainya di sekolah ia bertemu dengan Arnata kakak kelasnya. Kakak kelasnya itu menghampirinya dan berkata “ pagi Narti” belum selesai Arnata berkata, Sunarti menyela “ Nata tanggung jawab dengan perbuatanmu “ kata Sunarti dengan nada yang kecewa dam marah. “ Baik – baik tapi tunggu sampai aku tamat dulu “ kata Arnata dengan nada gelisah. “ Apa ? menunggumu sampai selesai sekolah? Bagaimana nasib anak ini? “ tanya Sunarti dengan mata sedikit berair. “ Ya jaga dong atau kamu berenti sekolah dulu “ jawab Anarta. “ Pokoknya aku mau kamu tanggung jawab sekarang “ bentak Sunarti. Arnata tidak menjawab dan memalingkan muka dari Sunarti akhirnya pergi begitu saja. “ Dasar laki – laki tidak bertanggung jawab “ bentak Sunarti. Arnata tetap pergi tanpa menghiraukan apa – apa.

         Sepulang sekolah ia pun berlari menuju rumahnya. Masih dengan wajah cemberut mata yang sedikit berair menggambarkan suasana hatinya yang gundah. Sesampainya dirumah, ia berfikir sejenak memikirkan nasib anak yang dikandungnya. Apakah ia harus menggugurkannya atau kawin dengan Arnata ayah bayi malang itu. Orang tuanya pun belum tau dengan masalah yang sedang menimpanya. Ia bingung harus berbuat apa. Akhirnya ia memutuskan untuk mengatakan hal ini pada ibunya.
         Malamnya sesudah makan malam ia berkata pada ibunya, “ Buk aku mau mengatakan sesuatu “ bisiknya dengan nada cemas. “ Apa itu ? “ tanya ibunya penasaran. “ Gini bu aku hamil “ kata Sunarti agak gugup. “ Apa ? “ kejut ibunya. “ Aku hamil bu “ kata Sunarti dengan mengeluarka air mata. “ Siapa yang menghamilimu nak? “ tanya ibinya gelisah? “ Arnata buk pacarku itu “ katanya dengan mimik yang tak pasti sambil menahan tangisnya. Ibunya terdiam dan akhirnya berkata “ Gini nak karena hal ini telah terjadi lebih baik kamu suruh si Arnata untuk bertanggung jawab “ kata ibunya hingga mengelurka air mata. “ Aku sudah suruh buk tapi ia tak mau “ katanya. “ Apa ? dia tidak mau ? baiklah Ibu dan bapak akan kesana sekarang untuk meminta pertanggung jawabannya “ kata ibunya berlari menghampiri bapaknya. Setelah semuanya diceritakan dengan terperinci akhirnya dua orang tua itu pergi ke rumah Arnata yang tak jauh dari rumahnya.

         “ Tok, tok, tok “ suara pintu diketuk. Pintu pun dibuka yang membukanya tidak lain adalah Arnata. Ia terkejut dan ketakutan “ apa yang harus aku perbuat sekarang “ katannya dalam hati. “ Nak “ kata ibu Sunarti. Seketika Arnata tersentak “ Apa Buk “. “ Dimana Orang tuamu? “ tanya pak Sunarti. “ Ada di dalam pak, silahkan masuk“ jawabnya. Setelah beberapa lama akhirnya pak Arnata dan istrinya datang. “ Ada apa ya Pak kok tumben malam – malam datang kemari? tanya pak Arnata heran. “ Begini pak kami mau meminta pertanggung jawaban dari anak bapak “ kata pak Sunarti dengan tegas. “ Pertanggung jawaban apa ya pak ?” tanya buk Arnata penasaran. “ Gini buk anak ibu telah menghamili anak kami, Sunarti “ jelas pak Sunarti. “ Apa? “ kedua orang tua Arnata terkejut. “ Apa benar itu Ta ?“ kata pak Arnata membentak anaknya. “ Benar pak “ katanya sambil menundukan kepalanya. “ Plak “ tabokan menghantam muka Arnata. “ Aduh pak Ampun!!!!! Ampun!!!!” Arnata merintih kesakitan. “Sudah - sudah pak tak perlu melakukan kekerasan, yang terjadi biarlah terjadi “ kata Buk Sunarti. “ ya ya benar itu pak “ tambah Buk Arnata. “ Lebih baik kita antenin saja mereka berdua “ kata buk Sunarti tegas. “ Baiklah “ kata pak Arnata singkat.

         Beberapa minggu kemudian diadakanlah upacara pernikahan. Upacaranya tidak begitu meriah namun banyak teman – teman Sunarti dan Arnata yang menghadirinya. Alangkah malunya mereka dengan teman – temannya. Akhirnya mereka kawin muda.


                                                                                                            TAMAT

Lihat Juga :
 

Cerpen Anak SMP/SMA : Diakah Sahabat Yang Baik?


 
Perkenalkan namaku Siwix, wix orang – orang biasa memangilku.Aku ingin menceritakan kisahku dengan sahabat yang kini menjauh dariku,kenangan indah yang pernah kami lalui bersama masih terekam jelas dibenakku berikut kisahku.
            Aku kini berusia 17 tahun, aku bersekolah di SMA ynag letaknya jauh dari hiruk pikuk keramaian kota. Aku anak pertama dari 4 bersaudara ,sebab saudaraku semuanya perempuan maka untuk keempat kalinya ibuku mengandung dan akhirnya adiku  yang paling bontot laki –laki.Aku memiliki seorang  sahabat bernama Nida kami sering melalui hari – hari bersama , persahabatn kami sebenarnya dimulai dari sebuah permusuhan sejak awal masuk SMA (sejak berakirnya MOS) dan hal tersebut dikarenakan atas masalah yang sepele yaitu salah paham, hingga semester pertama keadaanku dan Nida masih saling perang dingin dan tak saling bicara.Hingga suatu ketika aku dikejutkan oleh berita bahwa kakak sepupuku Dedy berpacaran dengan Nida, sebenarnya aku tak pernah merestui hubungan  mereka tapi aku hanya bisa menerima sebab aku tak punya hak untuk melarang mereka.Pada suatu ketika saat terjadi masalah antara aku dan sepupunya Nida si Devi aku memutuskan untuk mengakhiri permusuhan yang tak jelas pangkalnya itu dan akhirnya kamipun berteman.Sejak itulah aku mulai mengenal Nida, rupanya orang yang aku benci selama ini adalah orang yang sangat baik jika aku ibaratkan Nida adalah cahaya kecil ditengah kegelapan malam.                                                                                                                                                                            Bagi sebagaian orang mungkin aku dianggap Playgirl sebab belum pernah aku pacaran hingga 6 bulan lamanya, namun sebenarnya itu disebabkan karena aku belum menemukan cowok yang benar – benar aku rasakan pas. Pada awal semester dua aku memiliki pacar bernama Seven , anak kuliahan tidak ganteng memang tetapi Seven selalu bisa membuatku senang dan  nyaman ada disisinya , tetapi sayang hubungan kami hanya dapat bertahan seumur jagung , itupun setelah kesekian kalinya Seven berselingkuh dibelakangku.Kecewa memang terhadap penghianatan yang telah ia lakukan padaku tetapi inilah hidup aku berusaha untuk tetap tegar dan melupakan Seven karena dia hanya cowok brengsek yang telah menghianatiku , tetapi kenangan diantara kami terlalu indah hingga tak berdaya aku untuk melupakanya, akan tetapi dengan kehadira Nida itu tak jadi masalah dia bisa membuatku bangkit , dia begitu dewasa  beribu – ribu penyesalan terlintas dibenakku lantaran dulu gara – gara masalah sepele aku bermusuhan denganya.Perlu diketahui kami berdua sama – sama senang dan mengagumi pantai sehingga pantai  merupakan salah satu tempat untuk kami mencurahkan segala kekecewaan yang kami alami.
            Tiga bulan telah kulewati menjadi seorang jomblo,tetapi itu tak jadi masalah karena aku tau ada Nida yang selalu setia menemaniku.’’ Wix , Da yakin kamu cewek yang tegar, Da juga tau Seven bukan cowok yang baik bwat kamu harusnya kamu happy udah bisa lepas dari playboy kutukupret kaya dia! apa kamu mau terus – terusan jadi bahan mainannya Seven?’’. Kata – kata Nida membuatku semangat kembali, Dua minngu berikutnya aku mendapat sms dari Bagus cowox yang udah setahun aku kenal lewat kakaku Dedy.’’Hey pa kbar adik maniz???? masih ingat ama Guz gax?’’ .Sebulan lamanya kami PDKT ,aku sangat berharap pada Baguz dan yakin dia akan lebih baik dari Seven, karena itulah saat Baguz mengutarakan perasaanya aku menerimanya,dan akhirnya kamipun berpacaran. Seminggu ,dua minggu kami pacaran semuanya baik – baik saja, hingga masalahpun muncul ketika motor Bagus jebol saat trek – trekan dengan teman – temanya, karena kebetulan Bagus adalah cowok Racing . Berbagai alasanpun terlontar dari mulut Baguz mengapa ia tidak pernah menghubungiku.” Yanx Guz lagi banyak masalah ,HPnya Guz jual bwat perbaekin motor yang kemaren jebol,Guz harep ayang mo ngerti’’. Hanya itu sms – sms yang ia kirim padaku, hingga kesabarankupun mulai hilang ketika kurang lebih sebulan Baguz menghilang dariku.Nidapun berusahan menghiburku,’’Say dengerin aku kamu jangan sedih kaya gini lagi dong?Baguz salah besar kalo sampai nyia- nyiain cewex sebaik kamu wix!!’’.’’ Tapi buktinya dia tega gax konek aku?satu bulan pula?’’jawabku sambil mengisak – isak menahan tangis didepan Nida.Malam itupun Nida mengirim-sms pada Baguz dan rupanya mereka bertengkar lewat telpon,Baguzpun menelponku ‘’ eh..Wix oke lah kamu marah ama Guz karena Guz udah ngilang selama sebulan belakangan ini tapi Guz kan pernah bilang kalo kamu gax tahan dengan keadaan ini bending kita putuz aja,dan ajarin to temen kamu si Nida sopan santun sebelum ngomong,kamu juga gax usah nyuruh – nyuruh orang lain ikut campur dengan hubungan kita!!’’.Aku sungguh terkejut mendengar kata – kata Baguz,saat itupun aku langsung menelpon Nida untuk meminta penjelasan mengapa Baguz sampai berbicara seperti itu padaku.’’ Wix, Nida tu sayang sama kamu! Da gax bakalan biarin cowok manapun nyakitin kamu wix…oke sekarang gini ya,kamu milih Da sahabat kamu ne atau Baguz cwox yang udah jelas – jelas gax perduli ama kamu?’’.Aku semakin binggung ditengah posisi yang terjepit itu, satu sisi aku sangat berharap sama Baguz karena tak ingin gagal seperti dulu aku gagal dengan Seven, namun disisi lain aku tak mungkin melukai perasaan sahabatku sendiri.Akhirnya aku putuskan untuk memilih Nida dan saat itu resmi sudah aku putus dengan Baguz.
            Sebulan aku sendiri , namun Nida kini telah memiliki pengganti kak Dedy , dia memiliki pacar yang usianya terpaut 3 tahun denganya, Nida yang anak SMA sementara cwoxnya Jey hanya seorang anak SMP, namun nampaknya perbedaan  itu tak jadi masalah buat Nida. Awalnya aku tak menyetujui hubungan mereka, hingga kejadian yang sama saat aku harus memilih antara Nida dan Baguz terjadi pada Nida dan saat itu Nida lebih memeilih Jey ketimbang aku sahabatnya sendiri .Pahit memang, tapi tak apalah demi kebahagian Nida aku akan korbankan perasaanku. Hari – harikupun aku lalui sendiri , Nida yang lebih asik dengan Jey membuat jarak diantara kami. Suatu ketika saat aku duduk diteras depan kelasku bersama dengan Delinda teman sekelasku dan Winanada kakak kelasku,Nida datang dengan mata yang berkaca- kaca.’’Delinada, Jey ternyata masih berhubungan dengan mantanya Yuli dan Rama cowoknya Yuli nggak tau hal ini’’.’’Tuchkan bener apa yang Delin bilang cowokmu itu emang ada apa- apa diblakang kamu sama Yuli ,!!’’Delinda mengkerut jengkel.Saat aku mencoba menasehati dan menayakan pada Nida ,’’ Da apa sih yang ngebuat kamu tetep tahan dengan Jey?,diduakan udah  , dan tak jarang kamu  dipukuli?aku sayang kamu Da please buka mata kamu Jey bukan cowox yang baik buat kamu!!!!’’Nida menatapku dengan wajah penuh kekecewaan ,’’Terus cowox yang pantas buat aku siapa? Kakakmu Dedy,cowox yang udah ngebuang aku setelah dia ngedapetin semuanya iya??jawab aku Wix????’’ saat itu  akupun tersentak kaget mendengar pernyatan Nida, ternyata penyebab mengapa Nida tidak pernah bisa melupakan Dedy adalah karena Dedy telah menodainya, dan lagi – lagi aku hanya dapat terdiam karena merasakan apa yang dirasakan sahabatku oleh perbuatan kakak sepupuku sendiri.Untuk yang kesekian kalinya Nida masih tetap membela Jey karena ketakutan yang selalu menghantuinya sejak dia diputuskan tanpa sebab oleh Kak Dedy. Malam harinya saat aku pergi kepesta pernikahan kakak perempuanku Cha_cha , aku mendapat sms dari Jey,yang isinya”Eh..wix apa sich magsud kamu bilang aku selingkuh diblakang Nida?”. Karena sms Jey tak aku hiraukan,Sms – sms Jeypun semakin menjadi – jadi dan tambah kasar padaku,sehingga membuat posisiku tersudut.Setelah aku tanyakan kepada Jey rupanya Winanda telah mengadukan pembicaraan kami tadi siang antara aku, Nida , Delinda dan Winanda kepada Jey, dan sayangnya lagi Winanda telah memfitnahku didepan Jey karena ia tau kalau selama ini hubungan kami sedikit renggang.                                                                                                                                

 Malam itupun usai pulang dari hajatan kak Cha_cha aku langsung menuju rumah Winanda bersama Delinda untuk menyelesaikan masalah kami yang hanya salah paham, setibanya disana sedikitpun aku tak diberi kesempatan oleh Winanda untuk berbicara lantaran merasa dengan posisinya yang salah.
            Keesokan harinya aku dan Delindapun menuju kelas Nida untuk memberitahukan kejadian semalam kepada Nida, karena kebetulan aku dan Nida berbeda kelas.Setibanya aku didepan kelas Nida aku bertemu dengan Nida, ‘’ Da kamu tau apa yang semalam terjadi?’’aku berusaha memberi senyum pada Nida sebab malihat ekspresi Nida yang pada saat itu kurang bersahabat.”Tau mang napa, penting ya?bangga kamu udah dapet gituin cowox aku?’’.Nida berbicara dengan Nada sangat tinggi dan dengan raut muka yang seperti tak peduli padaku.Karena merasa kecewa lalu aku bericara ‘’Eh Da dengerin ya suatu saat kamu akan tau apa yang sebenarnya terjadi, dan asal kamu tau juga aku gax pernah marah sama Jey, yang aku sesalkan adalah pernyataan Winanda pada Jey sehinnga kami menjadi adu mulut,aku kecewa sama kamu Da, !!’’. Dengan rasa kecewa aku berjalan menuju kelasku bersama Delinda yang saat itu sangat keheranaan melihat Nida yang sama sekali tak menggubrisku.                                                                               

    Sejak kejadian itu aku dan Nidapun tak pernah saling sapa dan tanya kembali , tetapi jauh didalam kekecewaanku, aku sangat menyayangi Nida dan berharap suatu saat nanti dia akan mengerti mengapa aku tak pernah senang malihat hubunganya dengan Jey itu semata – mata karena aku sangat menyayaginya meski aku tau aku bukan teman yang baik buatnya seegaknya dia bisa mencurahkan semua isi hatinya padaku dan satu kata buatmu sahabat .

 Lihat Juga

Cerita Rakyat : Kisah Danau Warna


Kisah Danau Warna

Dahulu kala di kawasan puncak tepatnya di lereng Gunung Lemo kompleks Pegunungan Mega Mendung terdapat sebuah kerajaan besar bernama Kerajaan Kutatanggeuhan, nama kerajaan ini berasal dari kata “Kuta” yang berarti tempat dan “Tanggeuhan” yang berarti andalan. Kerajaan ini sering disebut Kerajaan Kemuning Kewangi.
Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja yang arif dan bijaksana bernama Prabu Swarnalaya. Beliau didampingi oleh seorang permaisuri yang baik hati dan bersifat keibuan, bernama Ratu Purbamanah.
Dalam masa kepemimpinan Prabu Swarnalaya, kerajaan ini mengalami masa keemasannya, negeri ini terkenal damai, subur, makmur, dan tentram. Tak ada satupun keluarga yang kekurangan sandang, pangan maupun papan. Walaupun demikian nampaknya Sang Prabu dan Permaisuri belum merasa bahagia. Mengapa?
Karena setelah bertahun-tahun membina hubungan suami istri merek belum juga dikarunia seorang putra. Berbagai upaya telah dilakukan seperti meminum ramuan tradisional, konsultasi dengan dukun beranak,  dan berbagai usaha lainnya namun tidak berhasil.
Hingga suatu hari, Sang Prabu memutuskan untuk bertapa (semedi) memohon bantuan Yang Maha Kuasa. Setelah sekian lama beliau bersemedi dengan khusuk, maka pada suatu hari beliau mendengar suara gaib yang berkata “Wahai cucuku Prabu Swarnalaya, apakah yang engkau inginkan? Mintalah kepada Tuhan-Mu!”
“Hamba ingin sekali memeliki seorang anak”.
“Kalau begitu pulanglah”, jawab suara itu kemudian.
Tidak lama kemudian seteleh peristiwa itu terjadi, Sang Permaisuri dinyatakan hamil. Sembilan bulan sepuluh hari kemudian lahirlah seorang Puteri yang diberi nama Nyi Mas Gilang Rukmini, ada pula yang menyebutnya Nyi Mas Ratu Dewi Kencana Wungu Kuncung Biru.
Kehadiran Sang Puteri disambut meriah dengan mengadakan pesta tujuh hari tujuh malam sebagai ungkapan kegembiraan yang tidak terhingga. Berbagai hadiah dan bingkisan berdatangan dari berbagai kerajaan termasuk dari warga Kerajaan Kutatanggeuhan sendiri.
Semakin dewasa Sang Puteri semakin menampakkan kecantikannya. Dan sebagai puteri tunggal, tak heran bila kedua orang tuanya beserta warga kerajaannya sangat memanjakannya.
Menginjak usia ke-17, kecantikan Sang Puteri tidak ada duanya di seluruh tanah Pasundan. Dalam perayaan hari ulang tahunnya yang ke-17, Puteri Gilang Rukmii menginginkan agar tiap helai rambutnya dihiasi emas permata. Mendengar keinginan Sang Puteri, seluruh warga dari berbagai pelosok negeri ingin menyumbangkan sebagian hartanya agar keinginan Sang Puteri dapat terwujud.
Karena kearifannya, maka Sang Prabu menyarankan agar harta-harta sumbangan tadi disimpan dan dipergunakan untuk kepentingan umum. Untuk memenuhi keinginan Sang Puteri, beliau hanya mempergunakan sebagian harta tersebut untuk dijadikan sebuah perhiasan yang indah.
Perhiasan tersebut dibuat oleh seorang Mpu yang sangat ahli. Dengan kemampuannya Sang Mpu membuat sebuah kalung yang sangat indah.
Ketika saatnya tiba, datanglah berbondong-bondong warga kerajaan Kutatanggeuhan untuk menyaksikan acara ulang tahun Sang Puteri. Pada acara itu Sang Prabu secara langsung menyerahkan hadiah ulang tahun berupa kalung buatan Mpu kepada Puteri diiringi sorak-sorai gembira warga.
Tapi apa yang terjadi..??
Setelah kalung diberikan, Sang Puteri bukannya menerima dengan senang hati, malah melemparkannya hingga putus dan bercerai-berai.
Menyaksikan peristiwa tersebut semua hadirin membisu dan diam terpaku. Dalam kebisuan dan keheningan itu terdengarlah tangisan Permaisuri dan seluruh warga kerajaan terutama kaum isteri yang tak henti-henti. Mereka bertanya-tanya mengapa Puteri tidak mau menerima hadiah tersebut?
Pada saat yang bersamaan timbul suatu keajaiban, bumi bergoncang dan dari permukaan tanah keluarlah air yang semakin lama semakin membesar sehingga membentuk sebuah danau/telaga. Danau itu semakin lama semakin meluas sehingga menenggelamkan Kerajaan Kutatanggeuhan beserta segala isinya. Dan dari dasar telaga memancarkan cahaya berwarna-warni yang diduga berasal dari kalung yang telah bercerai berai. Karena itulah, danau tersebut dinamakan

Cerpen Anak SD/SMP Menjahili Si Jahil


MENJAHILI SI JAHIL
                   Dedi adalah seorang anak yang masih duduk di kelas dua SD, keluarganya  adalah keluarga  yang hidupnya berkecukupan,dan ia dikenal sebagai anak yang bandel dan senag menjahili teman - temanya ,selain itu ia juga sering dimarahi oleh guru dan orangtuanya karena ia sering barang milik temanya dania juga tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh gurunya.
                   Pada saat jam olahraga Dedi dan teman – temanya disuruh untuk lari oleh Pak Beno.Pada saat Adin telah lelah karena berlari,Dedi memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil uang di sakunya Adin,dan adin tidak mengetahui hal itu karena ia sedang kelelahan,tetapi Amir melihat hal tersebut dan Amir berkata kepada Dedi “Apa yang kamu ambil dari sakunya Adin?,pasti kamu mencurikan!”
“He Mir jangan sembarangn menuduh aku ya”,jangan-jangn kamu yang mengambil uang dari sakunya Adin “.Lalu Dedi mengadu kepada Pak Beno bahwa Amir menuduhya telah mengambil uang di  sakunya Adin,lalu tanpa basa-basi Pak Beno menghukum Amir keliling lapangan,akibat dituduh memfitnah oleh Dedi.Tetapi Adin tidak percaya kepada dedi yan suka mencuri dan ia lebih percaya kepada Amir.
Akibatnya Adin yang uang jajanya dicuri oleh Dedi tidak Punya cukup uang untuk membeli makanan di kantin,untungnya Kevin yaitu kakakya Adin memberi sedikit uangnya kepada Adin.
                   Besokya Adin mengajak Amir,Dedi ,Budi dan Kevin untuk bermain layang-layang di bersama di rumahya,ketika layang-layang mereka sudah terbang ,Adin mengajak Amir,Budi dan Kevin unuk membeli benang dan menyuruh Dedi untuk menjag layangan mereka.Tetapi itu hanya kedoknya Adin saja,sebenarnya Adin hanya bermaksud untuk menguji si Dedi,apakah benar ia telah mengambil uang milik Amir.Lalu Adin,Amir ,Budi ,dan Kevin bersembunyi di sebuah semak – semak sambil mengamati si Dedi yang disuruh untuk menjaga layang-layang mereka.
Lalu dedi menengok ke kanan dan ke kiri layaknya seseorang yang ingin mencuri,kemudian ketika ia telah merasa aman ia lalu memutuskan layang-layang milik Budi yang dia anggap paling bagus dan yang di ingginkan,tetapi ia tidak menyadari bahwa dirinya telah diamati oleh teman-temanya,lalu setelah layang – layang tersebut putus ia mengejar layang-layang tersebut dan ia berhasil mendapatkanya.Dan ketika Dedi kembali ia berjalan layaknya seorang yang sangat berjasa.
Lalu Budi yang sudah tau semuanya berpura – pura tidak tau, dan ia berkata kepada Budi :
“Di ada apa dengan layang-layang ku kenapa kamu yang membawanya ?”
Lalu Dedi menjawab “He Budi kalau bukan karena aku pasti layang – layang mu sudah hilang entah keman”
“Emangnya kenapa dengan layangan ku ?”,tanya Budi
Lalu Dedi menjawab sambil menyombongkan dirinya“Layangan mu tadi benangnya pustus  untungnya ada aku tadi yang mendapatkanya berterimakasilah kepadaku”
Kalau gitu terimakasi ya di dan layangan ini untukmu saja sebagai tanda terimakasihku kepadamu”kata Budi
Lalu dedi membawa layang-layang tersebut ke rumahnya,setelah dedi pulang ke rumahnya,Adin Amir ,Budi dan Kevin merencanakan untuk si Dedi esok hari,agar dia tidak mengulangi perbuatanya itu lagi.

                   Besoknya Budi mengajak si Dedi untuk bermain ke rumah Adin,Dedi tidak mengetahui bahwa di sana telah menanti jebakan untuk dirinya.Kemudian ketika Dedi hendak masuk ke rumah Adin ia mendadak terjatuh karena kakinya tersangkut  tali yang sudah disiapkan untuk menjabaknya,kemudian Amir dan Kevin menyiram Dedi  dengan air perasan enceng gondok yang bisa menyebabkan gatar jika terkena pada kulit,setelah itu Dedi pun merasa gatal di sekujur tubuhnya ketika ia hampir menangis ,Adin memberinya obat gatal palsu yang juga terbuat dari perasan enceng gondok,setelah mengoleskan obat tersebut Dedipun merasa lebih gatal dari sebelumnya dan akhirntya ia pun menengis,lalu teman-temanya meminta Dedi untuk mengakui semua perbuatanya ,dan teman temanya memaafkan perbuatan Dedi tersebut .Setelah Dedi mengakui semua perbuatanya dan meminta maaf kepada semua temanya yang sudah ia jahili, merekapun memberi obat gatal yang sebenarnya kepada Dedi.
                   Kemudian mereka melaporkan semua perbuatan Dedi kepada orangtuanya,Dedipun dimarahi habis-habisan oleh orangtuanya,dan Dedipun berjanjikepada teman-teman dan orangtuanya, tidak akan mengulangi perbuatanya tersebut lagi.



Baca Juga Artikel Yang Lainnya:

·