METABOLISME LIPID
Pendahuluan
Lipid adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam
air tetapi larut di dalam pelarut-pelarut organik.
Fungsi lipid
Ada beberapa fungsi lipid di antaranya:
1.
Sebagai penyusun struktur membran sel
Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel dan
mengatur aliran material-material.
2.
Sebagai cadangan energi
Lipid disimpan sebagai jaringan adiposa
3.
Sebagai hormon dan vitamin
Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin
membantu regulasi proses-proses biologis
Jenis-jenis lipid
Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:
1.
Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
2.
Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
3.
Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan
glikolipid
4.
Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan
malam
Asam lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun
rumus umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai
dengan C24. Ada dua macam asam lemak yaitu:
1.
Asam lemak jenuh (saturated
fatty acid)
Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
2.
Asam lemak tak jenuh (unsaturated
fatty acid)
Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
Simbol numerik
|
Nama Umum
|
Struktur
|
Keterangan
|
14:0
|
Asam miristat
|
CH3(CH2)12COOH
|
Sering
terikat dengan atom N terminal dari membran plasma bergabung dengan protein
sitoplasmik
|
16:0
|
Asam palmitat
|
CH3(CH2)14COOH
|
Produk
akhir dari sintesis asam lemak mamalia
|
16:1D9
|
Asam palmitoleat
|
CH3(CH2)5C=C(CH2)7COOH
|
|
18:0
|
Asam stearat
|
CH3(CH2)16COOH
|
|
18:1D9
|
Asam oleat
|
CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH
|
|
18:2D9,12
|
Asam linoleat
|
CH3(CH2)4C=CCH2C=C(CH2)7COOH
|
Asam lemak esensial
|
18:3D9,12,15
|
Asam linolenat
|
CH3CH2C=CCH2C=CCH2C=C(CH2)7COOH
|
Asam lemak esensial
|
20:4D5,8,11,14
|
Assam arakhidonat
|
CH3(CH2)3(CH2C=C)4(CH2)3COOH
|
Prekursor
untuk sintesis eikosanoid
|
Asam stearat Asam
oleat
Asam arakhidonat
Gliserida netral (lemak netral)
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol.
Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak
atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak
yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut
monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika
berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan
cadangan energi penting dari sumber lipid.
Apa
yang dimaksud dengan lemak (fat) dan
minyak (oil)? Lemak dan minyak
keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara umum dari
keduanya adalah:
1.
Lemak
-
Umumnya diperoleh dari
hewan
-
Berwujud padat pada suhu
ruang
-
Tersusun dari asam lemak
jenuh
2.
Minyak
-
Umumnya diperoleh dari tumbuhan
-
Berwujud cair pada suhu ruang
-
Tersusun dari asam lemak tak jenuh
Fosfogliserida (fosfolipid)
Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi
ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak.
Penggunaan fosfogliserida adalah:
1.
Sebagai komponen penyusun membran sel
2.
Sebagi agen emulsi
Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara
lipid dengan molekul lain. Contoh penting dari lipid kompleks adalah
lipoprotein dan glikolipid.
Lipoprotein
Lipoprotein merupakan gabungan antara
lipid dengan protein.
Ada 4 klas mayor dari lipoprotein
plasma yang masing-masing tersusun atas beberapa jenis lipid, yaitu:
1.
Kilomikron
Kilomikron berfungsi sebagai alat
transportasi trigliserid dari usus ke jaringan lain, kecuali ginjal
2.
VLDL (very low - density lypoproteins)
VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju
jaringan lemak
3.
LDL (low - density lypoproteins)
LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer
4.
HDL (high - density lypoproteins)
HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.
Lipid non gliserida
Lipid jenis ini tidak mengandung
gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan molekul-molekul non gliserol. Yang
termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam.
Sfingolipid
Sifongolipid adalah fosfolipid yang
tidak diturunkan dari lemak. Penggunaan primer dari sfingolipid adalah sebagai
penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada manusia, 25% dari lipid merupakan
sfingolipid.
Kolesterol
Selain fosfolipid, kolesterol merupakan
jenis lipid yang menyusun membran plasma. Kolesterol juga menjadi bagian dari
beberapa hormon.
Kolesterol berhubungan dengan
pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plaque pada dinding arteri, yang
mengakibatkan peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan
kemampuan untuk meregang. Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard
dan stroke.
Steroid
Beberapa hormon reproduktif merupakan
steroid, misalnya testosteron dan progesteron.
Steroid lainnya adalah kortison. Hormon
ini berhubungan dengan proses metabolisme karbohidrat, penanganan penyakit
arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan sebagainya.
Malam/lilin (waxes)
Malam tidak larut di dalam air dan
sulit dihidrolisis. Malam sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk
kulit, rambut dan lain-lain. Malam merupakan ester antara asam lemak dengan
alkohol rantai panjang.
Metabolisme lipid
Lipid yang
kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu
trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil
dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang
masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air,
gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak
rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam
air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan
dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak
dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul
berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron
ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga
bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan
menuju hati dan jaringan adiposa.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah
menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol
tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan
trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan
energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk
ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses
pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut
sebagai asam lemak bebas (free fatty
acid/FFA).
Secara ringkas, hasil akhir dari
pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi
dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu
membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi
jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat
barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus
memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini
dinamakan lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan
oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA
dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun
akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi
lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami
lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai
trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis
dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol.
Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA
sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan
keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan
ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan
asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan
kematian
Metabolisme gliserol
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat
menjadi sumber energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur
metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap awal, gliserol mendapatkan
1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa ini
masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu
produk antara dalam jalur glikolisis.
Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)
Untuk memperoleh
energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang dinamakan oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus diaktifkan
terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan Koenzim A, asam lemak
diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase).
Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang.
Asam lemak rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan
bantuan senyawa karnitin, dengan rumus (CH3)3N+-CH2-CH(OH)-CH2-COO-.
Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan
sebagai berikut:
§ Asam lemak bebas (FFA)
diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh enzim tiokinase.
§ Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim
karnitin palmitoil transferase I yang terdapat pada membran eksterna
mitokondria menjadi asil karnitin. Setelah menjadi asil karnitin, barulah
senyawa tersebut bisa menembus membran interna mitokondria.
§ Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin
translokase yang bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan
karnitin keluar.
§ Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi
dengan KoA dengan dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II yang
ada di membran interna mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.
§ Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk
dalam proses oksidasi beta.
Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus
dengan 5 tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil
akhir berupa asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam
sitrat. Dalam proses oksidasi ini, karbon β asam lemak dioksidasi menjadi
keton.
Telah dijelaskan bahwa asam lemak dapat dioksidasi jika diaktifkan
terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Proses aktivasi ini membutuhkan energi
sebesar 2P. (-2P)
Setelah berada di dalam mitokondria, asil-KoA akan mengalami
tahap-tahap perubahan sebagai berikut:
1.
Asil-KoA diubah menjadi
delta2-trans-enoil-KoA. Pada tahap ini terjadi rantai respirasi
dengan menghasilkan energi 2P (+2P)
2.
delta2-trans-enoil-KoA
diubah menjadi L(+)-3-hidroksi-asil-KoA
3.
L(+)-3-hidroksi-asil-KoA
diubah menjadi 3-Ketoasil-KoA. Pada tahap ini terjadi rantai respirasi dengan
menghasilkan energi 3P (+3P)
4.
Selanjutnya
terbentuklah asetil KoA yang mengandung 2 atom C dan asil-KoA yang telah
kehilangan 2 atom C.
Dalam satu oksidasi beta dihasilkan energi 2P dan 3P sehingga total
energi satu kali oksidasi beta adalah 5P. Karena pada umumnya asam lemak
memiliki banyak atom C, maka asil-KoA yang masih ada akan mengalami oksidasi
beta kembali dan kehilangan lagi 2 atom C karena membentuk asetil KoA. Demikian
seterusnya hingga hasil yang terakhir adalah 2 asetil-KoA.
Asetil-KoA yang dihasilkan oleh oksidasi beta ini selanjutnya akan
masuk siklus asam sitrat.
Penghitungan energi hasil metabolisme lipid
Dari uraian di atas kita bisa menghitung energi yang dihasilkan oleh
oksidasi beta suatu asam lemak. Misalnya tersedia sebuah asam lemak dengan 10 atom
C, maka kita memerlukan energi 2 ATP untuk aktivasi, dan energi yang di
hasilkan oleh oksidasi beta adalah 10 dibagi 2 dikurangi 1, yaitu 4 kali
oksidasi beta, berarti hasilnya adalah 4 x 5 = 20 ATP. Karena asam lemak
memiliki 10 atom C, maka asetil-KoA yang terbentuk adalah 5 buah.
Setiap asetil-KoA akan masuk ke dalam siklus Kreb’s yang masing-masing
akan menghasilkan 12 ATP, sehingga totalnya adalah 5 X 12 ATP = 60 ATP. Dengan
demikian sebuah asam lemak dengan 10 atom C, akan dimetabolisir dengan hasil -2
ATP (untuk aktivasi) + 20 ATP (hasil oksidasi beta) + 60 ATP (hasil siklus
Kreb’s) = 78 ATP.
Sebagian dari asetil-KoA akan berubah menjadi asetoasetat, selanjutnya
asetoasetat berubah menjadi hidroksi butirat dan aseton. Aseto asetat, hidroksi
butirat dan aseton dikenal sebagai badan-badan keton. Proses perubahan
asetil-KoA menjadi benda-benda keton dinamakan ketogenesis.
Sebagian dari asetil KoA dapat diubah menjadi kolesterol (prosesnya
dinamakan kolesterogenesis) yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan
untuk disintesis menjadi steroid (prosesnya dinamakan steroidogenesis).
Sintesis asam lemak
Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita. Semua organisme
dapat men-sintesis asam lemak sebagai cadangan energi jangka panjang dan
sebagai penyusun struktur membran. Pada manusia, kelebihan asetil KoA
dikonversi menjadi ester asam lemak. Sintesis asam lemak sesuai dengan
degradasinya (oksidasi beta).
Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (acyl carrier
protein) digunakan selama sintesis sebagai titik pengikatan. Semua sintesis
terjadi di dalam kompleks multi enzim-fatty acid synthase. NADPH digunakan
untuk sintesis.
Tahap-tahap sintesis asam lemak ditampilkan pada skema berikut.
Penyimpanan lemak dan penggunaannya kembali
Asam-asam lemak akan disimpan jika
tidak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi. Tempat penyimpanan utama asam
lemak adalah jaringan adiposa. Adapun tahap-tahap penyimpanan tersebut adalah:
-
Asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks
VLDL.
-
Asam lemak kemudian diubah menjadi trigliserida di sel
adiposa untuk disimpan.
-
Gliserol 3-fosfat dibutuhkan untuk membuat trigliserida. Ini
harus tersedia dari glukosa.
-
Akibatnya, kita tak dapat menyimpan lemak jika tak ada
kelebihan glukosa di dalam tubuh.
Jika kebutuhan energi tidak dapat tercukupi oleh karbohidrat, maka
simpanan trigliserida ini dapat digunakan kembali. Trigliserida akan dipecah
menjadi gliserol dan asam lemak. Gliserol dapat menjadi sumber energi (lihat
metabolisme gliserol). Sedangkan asam lemak pun akan dioksidasi untuk memenuhi
kebutuhan energi pula (lihat oksidasi beta).
Referensi:
Anonim, 2000, Petunjuk Praktikum Biokimia Untuk PSIK (B)
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta: Lab. Biokimia
FK UGM
Guyton AC,
Hall JE, 1996, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi IX, Penerjemah: Setiawan
I, Tengadi LMAKA, Santoso A, Jakarta: EGC
http://www.biology.arizona.edu\biochemistry, 2003, The Biology Project-Biochemistry
http://www.bioweb.wku.edu\courses\BIOL115\Wyatt, 2008, WKU Bio 113 Biochemistry
http://www.gwu.edu\_mpb, 1998, The Metabolic Pathways of Biochemistry, Karl J. Miller
http://www.ull.chemistry.uakron.edu\genobc, 2008, General, Organic and Biochemistry
http://www.wiley.com\legacy\college\boyer\0470003790\animations\electron_transport, 2008, Interactive Concepts in Biochemistry:
Oxidative Phosphorylation
Murray RK, Granner DK, Mayes PA,
Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi
XXV, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC
Stryer L, 1996,
Biokimia,
Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim Penerjemah Bagian Biokimia FKUI), Jakarta: EGC
Supardan, 1989, Metabolisme Lemak, Malang: Lab.
Biokimia Universitas Brawijaya
No comments:
Post a Comment