Toxocara cati
Etiologi
Toxocara cati berpredeleksi
di dalam usus halus kucing. Cacing jantan panjangnya 3 – 7 cm, spikulumnya
tidak sama besar dan bersayap. Cacing betina panjangnya 4-12 cm. Telur
berukuran 65 – 75 mikron. Kucing jantan dan anak kucing bertindak sebagai
hospes definitif dari Toxocara cati (Hubner et al., 2001).
Telur infektif dikeluarkan bersama
feses. Feses yang mengandung Toxocara spp. jatuh di tanah dengan
temperatur 10-35ºC dan kelembaban 85% serta kondisi yang optimal maka dalam
waktu paling sedikit 5 hari akan berkembang menjadi telur infektif yang
mengandung embrio (Levine , 1978; Bowman, 1995; CDC, 2002).
Siklus Hidup
Siklus hidup Toxocara cati mengalami
beberapa generasi, yakni stadium telur, larva stadium pertama (L1), kedua (L2),
ketiga (L3), keempat (L4) dan stadium dewasa. Larva stadium kedua (L2) adalah
larva infektif yang merupakan sumber penularan toxocariasis pada hewan dan
manusia. Hospes definitif dari T. cati adalah kucing jantan dan anak
kucing (Hubner et al., 2001). Menurut Levine (1978), larva stadium kedua
(L2) tidak akan pernah berkembang menjadi larva stadium ketiga (L3) apabila
menginfeksi selain hospes definitif dan hospes transpor (cacing tanah, kecoa,
ayam, anak kambing dan mencit). Kondisi yang demikian disebut larva dorman,
yaitu larva yang tidak mengalami perkembangan dan hanya menetap di dalam
jaringan. Toxocara cati yang telah infektif jika tertelan anak kucing
akan terjadi migrasi larva. Larva yang keluar dari telur tersebut akan migrasi
ke trakea, faring dan sistern pembuluh darah. Kemudian berkembang menjadi
dewasa di dalam perut dan usus kecil. Cacing mulai bertelur dan dikeluarkan
dalam feses 4-5 minggu setelah infeksi (Dryden, 1996 ; Dubey, 1978, Glickman
dan Schantz, 1981 ; Parsons, 1987). Kucing yang telah dewasa bisa juga
terinfeksi olel cacing ini apabila menelan telur infektif. Larva akan menetas
dalam usus dan akan menyebar ke lapisan mukosa, kemudian akan migrasi secara
pasif melalui pembuluh limfe dan pembuluh darah atau secara aktif menembus
jaringan dan menyebar ke seluruh bagian tubuh. Larva yang menembus dinding usus
akan menyebar melalui pembuluh darah ke setiap jaringan tubuh terutama otak,
mata, hati, paru-paru, dan jantung. Larva bertahan hidup selama beebrapa bulan,
menyebabkan kerusakan jaringan dengan cara berpindah ke dalam jaringan lain dan
menimbulkan peradangan di sekitarnya.
Gejala Klinis
Gejala klinis pada anak kucing
tidak terlihat jelas, karena tidak terjadi migrasi larva ke trakhea dan gejala
batuk-batuk pun tidak tampak. Larva akan tumbuh menjadi cacing dewasa sejalan
dengan pertumbuhan anak kucing. Pada kucing dewasa yang terinfeksi Toxocara,
bulu akan terlihat kasar dan akan terjadi diare sehingga akan terlihat
dehidrasi (Hendrix, 1995).
Diagnosis
Konfirmasi diagnosis dikuatkan
dengan sejarah penyakit, adanya pneumonia, dan ditemukan telur cacing Toxocara
dalam feses. Telur Toxocara berbentuk bulat berwarna kecoklatan, permukaannya
berbintik-bintik dan dinding luarnya sangat tebal. Pemeriksaan feses dengan uji
apung adalah merupakan metode untuk mendeteksi adanya infeksi cacing (Hendrix,
1995). Telur cacing akan mengapung dalam larutan garam jenuh dan dapat dihitung
di dalam kotak hitung. Infeksi prepaten bisa dilakukan dengan uji serologi. Uji
serologi dengan Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) untuk deteksi
antibody (Sadjjadi et al., 2000).
Pengobatan dan
Pencegahan
Benzimidazoles
merupakan obat cacing yang efektif untuk membunuh larva Toxocara cati pada
kucing. Pengobatan cutaneous larva migrans menggunakan Chlorethyl. Obat cacing
lainnya adalah thiabendazole, ivermectin, albendazole, mebendazole,
thiabendazole, albendazole, dan mebendazole.Obat suportif seperti anti alergi
dan antibiotika. Pencegahan kontaminasi lingkungan bisa dilakukan dengan cara
membersihkan kandang anjing maupun kucing dari kotoran/feses setiap hari,
melarang kucing bermain di tempat terbuka seperti lapangan/taman yang biasanya
dipakai untuk bermain anak-anak dan bisa juga dilakukan pengobatan terhadap
anak kucing (Laborde et al., 1980 ; Schantz, 1981).
No comments:
Post a Comment