Google Translate

Showing posts with label veteriner. Show all posts
Showing posts with label veteriner. Show all posts

Contoh Kasus Pencernaan/Rontgen Pada anjing (Pomerian)

A Sticky Situation: Foreign Body in a Dog

Garret Pachtinger, VMD, DACVECC
Brandy, a 6-year-old spayed female Pomeranian, presented to the emergency clinic with a 24-hour history of vomiting. In addition to Brandy’s vomiting, the owners reported normal but decreased bowel movements, anorexia, lethargy, and a distended abdomen. The dog had no significant past medical history, was current on vaccines, and was not on any medications aside from flea and tick preventives.
Related Article: Compressed Vegetable Chew Treats: A Common Gastrointestinal Foreign Body

Physical Examination
At presentation, Brandy was alert but quiet. Her heart rate was elevated (150 bpm) with moderate femoral pulses. Her respiratory rate and effort were normal; her mucous membranes were pink but tacky with an estimated 7% dehydration; and her abdomen was tense, uncomfortable, and slightly distended.

Prompted by history and examination, abdominal radiography was performed. Radiographs showed moderate distention of the stomach with a coarse, uniformly mottled opacity with well-defined margins. There were no small intestinal abnormalities. A small mineral opaque foreign body was present in the colon.


Diagnosis

Gastric foreign body was suspected.

Further questioning with the owner revealed that Brandy was unattended in the garage 24 hours prior for 10 to 15 minutes, before to the onset of signs, where the family’s Gorilla Glue (gorillatough.com) was stored.
Related Article: The Case of the Missing Toy

Gorilla Glue
With an active ingredient of diphenylmethane diisocyanate, Gorilla Glue expands rapidly when exposed to moisture, developing a large, foamy and firm consistency. The foreign body is formed (commonly in the stomach) within minutes of ingestion, resulting in a gastric foreign body. The rapid expansion of the material makes emesis not only ineffective but contraindicated, as there is risk for the material to form a more serious esophageal foreign body.

Brandy was reported to have vomiting and a distended abdomen; other common adverse effects include hematemesis, abdominal pain, anorexia, and lethargy. More serious effects include gastric ulceration and rupture.

Treatment

Following examination and diagnostic results, an exploratory laparotomy was recommended with gastrotomy likely. Preoperative blood work (CBC and serum biochemistry panel) showed no significant electrolyte or body system abnormalities.

Outcome

Brandy was treated with IV-crystalloid fluid therapy to improve hydration followed by an uneventful simple gastrotomy.  During the surgical procedure, a hardened mass of expanded Gorilla Glue was removed from the stomach. There was no gastric mucosal ulceration and Brandy was discharged 48 hours after admission.

Contoh Kasus Epidemiologi Deskriptif (Veteriner)


EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF KASUS DIARE PADA ANAK BABI SEBELUM DISAPIH

Epidemiologi deskriptif mempelajari tentang distribusi suatu penyakit pada suatu populasi dan mengamati gambaran mendasar sebarannya menurut waktu (kapan timbulnya suatu masalah/penyakit,) tempat ( dimana timbulnya penyakit tersebut) dan individu yang terserang. Dalam kasus yang diangkat kelompok kami, ingin mengetahui frekuensi kasus diare pada anak babi sebelum di sapih di peternakan Bapak I Made Sandiyasa.
Peternakan babi ini berlokasi di Br. Semaon, Puhu, Payangan, Gianyar, dengan luas area kandang sebesar 6 are. Jumlah babi induk yang dipelihara di peternakan ini berjumlah 51 ekor, 8 diantaranya babi dara. Serta terdapat 3 ekor pejantan. Luas kandang yang dimiliki per ekor 2 x 3 m berjumlah 25 kandang. Disediakan juga kandang baterai untuk indukan bunting sebanyak 28 kandang. Kandang untuk anak sebelum disapih ada 12 kandang dengan ukuran 1 x 1 m, dengan ketentuan 1 kandang anak untuk memenuhi 2 kandang indukan. Kandang anak tidak dilengkapi dengan penghangat ataupun lampu, hanya diberikan sekam padi.
Anak babi yang dipelihara di sekitar peternakan ini umumnya terserang kasus diare. yang sama. Namun kasus ini terjadi di kandang tertentu dan induk tertentu. Babi yang terserang diare biasanya diberikan vitamin dan antibiotik oleh pemilik. Suplai air yang diberikan pada babi berasal dari mata air. Air yang didapat akan ditampung dalam bak penampung dan dialirkan malalui selang air. Makanan yang diberikan pada indukan babi berupa dedak padi, konsentrat,  tepung jagung, mineral dan  pakan jadi. Sumber pakan berasal dari pertanian di Jawa, dan pakan jadi dari pabrik. Pola pemberian pakan 2x sehari diberikan sekitar 1.5 kg untuk indukan yang tidak beranak termasuk indukan jantan dan 3 kg untuk yang beranak). Tipe pemeliharaan yang diterapkan pada peternakan ini adalah intensif dengan tipe kandang semi modern. Letak kandang ini berdekatan dengan rumah pemilik ( ± 20 meter). Kandan dibersihkan secara rutin tiap pagi.
Kasus diare biasa terjadi 4-7 hari setelah kelahiran, kemudian berlanjut sampai disapih. Kejadian kasus diare ini biasanya terjadi dalam waktu tertentu (setiap kelahiran) dan kejadian akan meningkat pada musim hujan dan cuaca dingin. Jumlah kematian akibat diare dalam kurun waktu 21/9/2013-28/9/2013 terdapat 2 ekor anak babi.

DATA BABI DIARE
Induk
Jumlah anak/ induk
Umur anak babi (hari)
Jumlah kasus diare
Keterangan
1
9
20
3

2
11
7
-

3
9
14
4

4
7
30
-

5
7
30
-
Muda
6
6
14
6
Muda
7
7
15
2
Muda
8
4
25
-

9
6
14
-

10
12
4
6
Muda
11
10
19
6

12
9
18
2

13
10
2
-

14
5
22
5

15
5
23
5
Muda
Total
117
-
39


Ket : induk muda baru pertama kali melahirkan.
            Rata – rata umur: 17,13 hari,  Morbiditas : 33,33%, Mortalitas : 5, 13%.
Berdasarkan informasi individu, waktu dan tempat kejadian yang diperoleh, kelompok kami mengambil kesimpulan ada beberapa factor yang mempengarihi terjadinya kasus dan peningkatan kasus diare pada anak babi usia 4-7 hari hingga disapih yakni :
·         Umur
Umur babi yang terkena diare adalah selama masa sapih.
·         Status Kekebalan
Diare menyerang anak babi yang mempunyai status kekebalan rendah.
·         Indukan
Kualitas air susu indukan yang kurang bagus dapat menyebabkan diare.
·         Musim
Kasus diare mningkat pada musim hujan dan cuaca dingin.

Contoh Soal Epidemiologi Veteriner Objektif



CONTOH SOAL OBJEKTIF

Program Studi / Fakultas                   : FKH
Mata Kuliah                                      : ILMU EPIDEMIOLOGI
Semester / Tahun                              : VI/2004
Lama Ujian                                       : - Menit
Tipe Tes                                            : Pilihan ganda (Multiple choiche)
Jumlah Butir Tes (Contoh)                : 20 buah

Petunjuk :

A.     Untuk soal No. 1-15, Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara melingkari hurup A,B,C atau D pada lembar jawaban yang telah disediakan

B.     Untuk soal jawaban No. 16-20, Pilihlah :
A.     Jika pernyataan 1,2 dan 3 benar
B.     Jika pernyataan 1 dan 3 benar
C.     Jika pernyataan 2 dan 4 benar
D.     Jika hanya pernyataan 4 saja yang benar
E.      Jika semua pernyataan benar
Pada lembar jawaban yang telah disediakan dengan cara melingkari

Soal :
Petunjuk A

1. Pernyataan berikut merupakan definisi Epidemiologi yang tepat  adalah :
A.     Ilmu yang mempelajari penyakit pada habitatnya
B.     Ilmu yang mempelajari peyakit sertahubungannya dengan lingkungan
C.     Ilmu yang mempelajari penyakit pada suatu populasi
D.     Semuanya benar.

2. Berikut dibawah ini merupakan fungsi dari Epidemiologi adalah Kecuali :
A.     Menentukan sumber penyakit yang penyebabnya belum diketahui
B.     Memperoleh informasi tentang ekologi dan pathogenesis dari penyakit
C.     Berperanan dalam perencanaan dan monitoring program control penyakit
D.     Bukan jawaban A, B atau C

3. Berikut dibawah ini merupakan jenis-jenis penyidikan Epidemiologi Kecuali :
A.     Epidemiologi Deskriptif
B.     Epidemiologi Analitik
C.     Epidemiologi Sintetik
D.     Epidemiologi Eksperimental



4. Sebagai disiplin ilmu Diagnostik, Ilmu Epidemiologi berupaya untuk dapat memberikan jawaban atas pertanyaan pertanyaan berikut :
A.     Bagaimana mekanisme pertahanan induk semang  terhadap masuknya agen penyakit kedalam tubuh.
B.     Apa agen penyebab dari kasus yang muncul
C.     Bagaimana sampai munculnya suatu kejadian penyakit
D.     Semuanya benar

5. Sub-disiplin ilmu Epidemiologi yang menitik beratkan perhatian kepada penyebab dan frekuensi penyakit serta factor-faktor yang mempengaruhi prognosis dikenal dengan istilah :
A.     Epidemiologi Genetik                                  C. Epidemiologi mikro
B.     Epidemiologi nutrisi                                     D. Bukan A,B atau C

6. Pernyataan dibawah ini yang bukan merupakan pernyataan yang benar tentang komponen Epidemiologi yaitu :
   A. Observasi lapangan memberikan informasi tentang penyebab langsung penyebab penyakit
   B. Observasi lapangan mesti diuji lagi dengan hipotesis kausal
   C. Survai merupakan pengujian terhadap sekumpulan unit-unit
   D. Semuanya benar

7. Berikut dibawah ini merupakan syarat suatu agen yang harus dipenuhi sebagai penyebab penyakit menurut postulat Koch Kecuali :
A.     Agen harus diperlihatkan keberadaannya pada semua kasus dengan isolasi pada biakan murni.
B.     Agen penyebab tidak ditemukan pada kasus lainnya.
C.     Agen yang telah terisolasikan harus dapat mereproduksi penyakit yang sama pada hewan percobaan
D.     Agen tidak dapat diisolasikan dari penyakit eksperimen yang dihasilkan.

8. Penyakit dibawah ini dikatagorikan sebagai penyakit dengan tingkat gradasi relative tinggi terutama ditinjau dari infektivitas, patogenisitas dan virulensinya adalah :
A.     Rubella                                                               C. Campak
B.     Rabies                                                           D. Cacar

9. Pernyataan berikut merupakan peranan dari Faktor lingkungan terhadap kemunculan suatu penyakit : Kecuali
A.  Suhu panas sangat berperanan didalam penyebaran wabah PMK
B.  Pada kasus Leptospirosis, faktor lingkungan yang paling berperanan adalah pH dan kelembaban
C. Jenis tanah berperanan pada kasus kemunculan Antraks
D. Selain pilihan A, B atau C

10. Pernyataan yang salah tentang peranan faktor-faktor terhadap kemunculan suatu penyakit dapat berupa :
   A. Hubungan diantara faktor biasanya hanya  berupa hubungan kausatif.
B. Agen sering dikatagorikan sebagai bagian yang terpisah dari segitiga hospes-agen-lingkungan
C. Agen dapat juga ditempatkan sebagai bagian dari lingkungan
D. Selain jawaban A, B atau C

11. Istilah Asosiasi menurut Epidemiologis adalah :
A. Menunjukkan dua kejadian secara fisik terjadi secara bersama-sama
B. Menunjukkan dua kejadian yang terjadi bersama-sama dengan frekuensi kurang atau lebih sering
C. Menunjukkan dua kejadian secara waktu terjadi bersama-sama
D. Jawaban A, dan C benar


12. Pernyataan berikut merupakan pernyataan yang benar tentang necessary causes (n.c) adalah :
A. Penyakit dapat terjadi tanpa adanya necessary causes (n.c)
B. necessary causes (n.c)umumnya merupakan gabungan dari beberapa faktor tunggal
C. necessary causes (n.c) sama dengan sufficien causes (s.c)
D. Tidak ada jawaban yang benar



13. Dari 8 ekor sapi Bali  yang diamati, ternyata pada periode waktu 1 tahun dijumpai  5 ekor sapi terserang penyakit Jembrana,  yakni 2 ekor  pada hari ke 150 dan sisanya pada hari ke 235. Maka True rate dari penyakit Jembrana per-tahunnya dengan menggunakan penyebut yang pasti adalah :
      A.  1 ekor/tahun                                               C. 0,86 ekor/tahun
      B.  0,89 ekor/tahun                                          D. 0,98 ekor/tahun

14. Apabila dari soal no.13 diatas dihitung true rate-nya dengan menggunakan penyebut pendekatan maka hasilnya menjadi :
      A.  0,91 ekor/tahun                                         C. 0,95 ekor/tahun
      B.  0,88 ekor/tahun                                          D. 0,98 ekor/tahun

15. Apabila ternyata dalam pengamatan dari 5 ekor hewan yang menderita Jembrana tersebut ternyata ada 1 ekor yang mati, maka Tingkat resiko dari soal no 13 adalah :
      A. 66,67%                                                       C. 69,83%
      B. 65,50%                                                       D. 78,67%


Petunjuk B

16. Apabila diketahui ada 15  ekor hewan menderita feline rhino tracheithis selama seminggu, serta ada 176 ekor hewan yang sehat pada awal minggu pengamatan, maka :
1. Cumulatif incidence nya = 0,09                   2. Cumulatif incidence untuk 2 minggu = 0,45
3. Cumulatif incidence untuk 3 minggu = 0,25                4. Semuanya salah

17. Pernyataan berikut yang benar adalah :
a. Penyakit dengan periode waktu yang lama lebih mendekati dideteksi dengan survai cross-sectional.
b.                        Perubahan dalam prevalensi dapat mengakibatkan perubahan dalam tingkat insidensi.
c.                         Tingkat insidensi berbanding lurus dengan tingkat prevalensi
d.                        Tingkat prevalensi berbanding lurus dengan tingkat insidensi dan periode waktu.

18. Apabila diketahui ada sejumlah 560 ekor ternak sapi perah, dimana dari jumlah tersebut diketahui ada 18 ekor menunjukkan tanda-tanda klinis terserang penyakit, dan pada pengamatan selanjutnya diketahui ada 12 ekor yang mengalami perkembangan tanda klinis dan jumlah hewan yang mati sampai akhir pengamatan sebanyak 8 ekor.
1. Prevalensinya penyakit = 0,032
2. Kumulatif Insidennya = 0,022
3. Tingkat Insidennya = 0,022
4. Kumulatif mortality = 0,67





                                                                       
19. Pernyataan berikut tentang penyajian data Epidemiologi yang benar adalah Kecuali :
1. Metode penyajian meliputi tabel, diagram batang dan times trend graphs
2. Pemetaan digunakan untuk menunjukkan distribusi geografis
3. Tabel merupakan teknik penyajian data numeric yang sangat umum
4. Macam pemetaan yang menunjukkan hubungan titik titik dengan nilai sama menggunakan garis sehingga dapat mencerminkan adanya suatu kedekatan / kelompok dikenaldengan istilah pemetaan Chloroplethic

20. Distribusi geografis dalam Epidemiologi, dapat disajikan dalam bentuk : 
1. Pemetaan titik
2. Pemetaan Geografis
3. Pemetaan isoplethic
4.Geografical Information System (GIS).



Baca Juga Artikel Yang Lainnya:

·