Dirofilariasis pada anjing adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing
Dirofilaria immitis atau sering disebut dengan cacing jantan, cacing berukuran
12-16 cm untuk yang jantan dan yang betina 25-30 cm. Cacing betina dewasa
mengeluarkan larva yang disebut Mikrofilaria kedalam aliran darah dan
mikrofilaria ini akan tetap aktif selama 1-3 tahun, akan tetapi tidak mampu
berkembang menjadi dewasa sebelum terhisap oleh induk semang antara yaitu sebangsa
nyamuk penghisap darah seperti Aedes sp., Culex sp. Predeleksi cacing dewasa pada jantung yaitu ventrikel kanan, arteri
pulmonalis dan vena cava. Biasanya penyakit ini terjadi pada daerah panas dan
lembab, dimana tempat ini sangat cocok bagi perkembangan nyamuk.
Hewan peka : Anjing, kucing, serigala dan rubah
Siklus hidup.
Cacing betina dewasa mengeluarkan larva (mikrofilaria) kedalam
aliran darah, mikrofilaria ini akan aktif selama 1-3 tahun, akan tetapi tidak
mengalami perkembangan lebih lanjut, sampai terhisap oleh Hospes intermidier
(HI) yaitu beberapa jenis nyamuk (Aedes aegypti, A.sollicitans, culex
salinarius). Didalam tubuh nyamuk terjadi perkembangan mikrofilaria menjadi L3
bersifat infeksius dan larva ini berubah dalam tubuh nyamuk selama 2
minggu. kemudian saat nyamuk menghisap
darah host maka mikrofilaria akan terbebaskan selanjutnya akan berpredeleksi
pada jaringan sub kutan, sub serosa atau fascia intramuskuler sampai 2-3 bulan
yang menyilih menjadi L4 dan setelah itu menuju ke organ predeleksi yaitu
jantung.
Cara penularan
Penularan penyakit ini dari anjing terinfeksi ke anjing sehat adalah
melalui gigitan nyamuk. Jika nyamuk menggigit anjing, maka pada saat nyamuk
menghisap darah, yang mana larva infektif tertarik oleh panas/suhu tubuh dan
membuat jalan bawah melalui probocis dan masuk kedalam darah induk semang.
Larva mikrofilaria yang masuk kedalam tubuh anjing akan berkembang biak dalam
tubuh anjing dan menjadi dewasa pada jantung dan arteri pulmonalis 6 sampai 7
bulan. Anjing berumur 6 bulan baru bisa dilihat adanya cacing jantung dewasa.
Patogenesa
Tingkat keparahan cacing jantung tergantung dari seberapa banyak dan
seberapa lama mereka berada dalam tubuh dan bagaima sistem kekebalan tubuh
bereaksi terhadap cacing. Adanya cacing jantung pada arteri pulmonalis
menyebabkan reaksi peradangan dan dapat menyebabkan penggumpalan darah. Juga
mengakibatkan kebocoran pada arteri yang akhirnya cairan keluar dan masuk
kedalam jaringan (Oedema pulmonum). Kemungkinan dapat terjadi hipertensi
paru-paru karena adanya pembesaran ventrikel kanan akibat jantung bekerja lebih
cepat memompa darah untuk melawan tekanan.
Jika cacing dalam jumlah banyak, kemungkinan bisa memenuhi atrium
kanan dan vena cava caudal sehingga akan mengakibatkan gangguan sirkulasi darah
ke jantung, ini mengakibatkan perubahan pada sel-sel darah merah dan sistim
pembekuan darah. Sistem kekebalan (immun) bisa dirusak oleh mikrofilaria
sehingga hasil tes serologis negatif.
Terjadi peradangan pada jantung (endometritis), juga dapat
menyebabkan emboli dan thrombus oleh cacing yang hidup maupun yang telah mati
pada arteri pulmonalis. Pada
infeksi yang berat akan menyebabkan distres (kesulitan sirkulasi), terutama
karena gangguan mekanis cacing dewasa. Juga dapat terjadi gangguan fungsi katup
terio ventrikuler yang akibatnya terjadi cirrhosis kongestive hati dan ascites.
Dilatasi dan hipertropi ventrikel kanan akibat dari cacing. Pada arteri
pulmonalis dapat menimbulkan endarteritis.
Gejala klinis
Gejala klinis bervariasi tergantung derajat
keparahan infeksi dan lokasi parasit. Gejala klinis yaitu gangguan sirkulasi,
kesulitan bernafas (respirasi). Batuk dan cendrung menjadi cepat lelah, anemi,
acites, oedema, adanya kegagalan jantung akan timbul gejala sesak nafas. Anemia
disebabkan oleh destruksi sel darah dalam sirkulasi darah..
Patologi Anatomi
-
pada
jantung kanan dipenuhi cacing diliputi gumpalan darah yang membeku
-
endokardium menebal dan
meradang
-
paru-paru memperlihatkan
nekrose dengan foki kecil
-
endarteritis
pada arteri pulmonalis menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri
Diagnosa
Diagnosa dirofilariasis dapat dilakukan dengan
menemukan mikrofilaria secara langsung pada aliran darah penderita. Teknik yang
bisa digunakan untuk mendiagnosa mikrofilaria dalam darah antara lain dengan
preparat basah, teknik modifikasi knott, metode aceton dan teknik kapiler
hematokrit. Selain itu dapat digunakan pemeriksan serologis dengan ELISA.
Pencegahan
Hewan penderita merupakan sumber infeksi bagi
hewan lainnya. Tindak pencegahan paling baik adalah
kontrol terhadap nyamuk yang bertindak sebagai vektor (hospes intermidier).
Pengobatan
Diethyl carbamazin : 25 mg/kg bb 3 kali 1
Levamisole hidrochlorida 10 ml/kg bb 2x1 hari
selama 8 hari.
Ivomec 0,2 mg/kg bb.
No comments:
Post a Comment