Menurut Piaget dalam Sanjaya
perkembangan mental atau intelektual dipenmgaruhi oleh empat faktor yaitu maturation, physical experience, social
experience, dan equilibration.
Dimana maturation atau disebut juga kematangan adalah “proses perubahan
fisiologis dan anatomis, yaitu proses pertumbuhan fisik yang meliputi
pertumbuhan tubuh, otak dan sistem saraf (Sanjaya, 2008 :198).
Physical experience adalah”tindakan-tindakan
fisik yang dilakukan individu terhadap benda-benda yang ada di lingkungan
sekitarnya (Sanjaya, 2008:198).
Aktivitas-aktivitas fisik pada akhirnya akan memunculkan ide-ide baru
bagi seseorang. Ide yang dimtimbulkan
dari sebuah aktivitas akan memberikan pengalaman. Tindakan adalah merupakan komponen dasar
pengalaman.
Social experience adalah “aktivitas
dalam berhubungan dengan orang lain” (Sanjaya, 2008 :199). Dengan adanya interaksi sosial dengan orang
lain, kan
memberikan pengalaman bagi seorang siswa bahwa ada hal yang dapat dilakukan dan
ada hal-hal yang tidak dapat dilakukan sebab dapat menimbulkan akibat bagi
orang lain. Itu artinya dalam bertindak
haruslah terlebih dahulu mempertimbangan baik buruknya sebuah tindakan bagi
diri sendiri dan juga bagi orang lain.
Interaksi dengan orang lain dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, maupun
argumentasi dengan orang lain dan juga dapat mengurangi egoisme seseorang.
Equilibration adalah “proses penyesuaian
pengetahuan yang telah ada dengan pengetahuan baru yang ditemukannya (Sanjaya,
2008 :199). Seorang siswa bisa saja
harus mengganti pengetahuan lamanya bila ternyata itu adalah keliru dan
menggantinya dengan yang baru atau sebenarnya.
Atau bahkan seorang siswa yang mengetahui sebagian akan memperoleh
tambahan pengetahuan dengan menemukan sebagian lagi melalui pengalaman atau
penemuan.
Berdasarkan acuan di atas maka pada
dasarnya prinsip-prinsip inkuiri yang harus diterapkan oleh seorang guru adalah
berikut:
1)
Berorientasi pada Pengembangan
Intelektual.
Kemampuan berfikis siswa adalah
tujuan utama penerapan metode inkuiri.
Metode ini tidak semata berorientasi pada hasil belajar tetapi juga pada
proses belajar itu sendiri. Metode ini
tidak memandang keberhasilan dari jauhnya penguasaan siswa terhadap materi,
melainkan dari seberapa besar aktivitas siswa dalam mencari dan menemukan
pengetahuan tersebut. Akan tetapi
sesuatu itu haruslah merupakan hal yang pasti dapat ditemukan oleh siswa dalam
proses pencariannya.
2)
Prinsip interaksi.
Proses belajar merupakan salah satu
interaksi. Dalam hal ini interaksi
terjadi antara guru dan siswa, maupun siswa dengan sesama siswa dan siswa
dengan lingkungannya. Untk itu guru
haruslah mampu mengatur interaksi siswa sehingga mampu mengembangkan kemampuan
berfikirnya secar sistematis.
3)
Prinsip bertanya.
Untuk membuat siswa mencari, tentu
saja harus ada sebuah pertanyaan. Jika
pada kesempatan biasa siswa berperan sebagai penanya, maka dalam metode inkuiri
adalah sebaliknya. Guru haruslah mampu
untuk bertanya dan pertanyaan yang diajukan adalah sebuah pertanyaan yang pasti
ada jawabannya. Dengan pertanyaan yang
tepat dan menimbulakn rasa penasaran akan membangkitkan ingin tahu siswa untuk
mencari dan menemukan jawabannya. Untk
itu kemampuan guru bertanya sangat penting dalam pelaksanaan metode ini.
4)
Prinsip belajar untuk berfikir.
Belajar bukanlah semata menghafal
fakta-fakta yang telah ada. Belajar yang
sesungguhnya adalah bagaimana proses dari pengenalan fakta tersebut secara
alami sehingga mampu tinggal dalam benak siswa untuk seterusnya. Dengan cara mencari sendiri jawaban sebuah
pertanyaan, tentu saja memerlukan proses berfikir, menyusun pengetahuan yang
telah ada, menggali pengetahuan baru kemudian membentuk kesimpulan akhir dari
serangkaian proses tersebut. Dengan
demikian belajar menjadi lebih bermakna dan berarti bagi siswa.
5)
Prinsip keterbukaan.
Belajar yang seutuhnya adalah dengan
mencoba segala kemungkinan yang dapat terjadi.
Pengalaman buruk akan menjadikan siswa leih berhati-hati dan pengalaman
baik akan meberi semangat untuk terus berusaha.
Belajar yang bermakna adalah memberikan siswa mengembangkan seluruh
potensinya yang ada untuk menguji hipotesis yang diajukannya.
No comments:
Post a Comment