JAPANESE ENCEPHALITIS (Radang otak)
Tergolong penyakit Emerging
infectious diseases & emerging zoonotic diseases
Japanese Encephalitis (JE) adalah :
Penyakit infeksi virus pada susunan saraf pusat
(SSP) disebarkan melalui gigitan nyamuk dengan perantaraan hewan lain, terutama babi
GEJALA
KLINIS JE :
1. Keluhan awal: demam, nyeri kepala, kuduk kaku, kesadaran menurun
, tremor, kejang
2. Keluhan lanjutan : kaku otot, koma, napas abnormal, dehidrasi, berat badan
menurun
3. Keluhan lain : rf. tendon meningkat,
paresis, suara pelan & parau
MASA INKUBASI
PENYAKIT JE :
Masa inkubasi 4
– 14 hari
Ada empat stadium klinis :
1.
Stadium prodromal: 2-3 hari
2.
Stadium Akut : 3-4 hari
3.
Stadium subakut : 7-10 hari
4. Stadium konvalesen : 4-7 minggu
TATA LAKSANA
PENDERITA
1
Cairan
: atasi dehidrasi, keseimbangan elektrolit
2
Analgetik
& antipiretik
3
Pemberian
makanan bergizi baik
4
Pengawasan jalan napas
5
Pengendalian kejang
6
Antiviral (-)
7
Simtomatis & suportif
1.
Awasi tanda vital
1
Rutin dan seksama
2
Gagal napas " resusitasi
3
Oksigen
4
Renjatan segera diatasi
2.
Menurunkan panas:
1
Penting untuk mengatasi kejang
2
Antipiretik : parasetamol atau asetaminofen, ibuprofen
3
Suportif : - istirahat, - kompres
3. Menurunkan tekana intrakranial
Manitol : menarik cairan ekstravaskular
ke pembuluh darah otak:
1
Dosis awal 200 mg/kg IV 3-5’
2
Dewasa
: urin 30-50 ml/jam setelah 2-3 jam
3
Anak
: urin 1 ml/jam
4
setelah
2-3 jam
Fungsi ginjal adekuat :
Dewasa :
1,5-2 g/kg lar. 15-20-25% IV 1 jam
Anak <12 th : 0,25-1 g/kg lar 20% IV
20-30’ diulang 4-6 jam
Anak > 12 th = dewasa
Evaluasi
kardiovaskular :
Cegah pseudoaglutinasi :
20 mEq NaCl / liter lar. Manitol
Bila transfusi bersamaan
Posisi ½ duduk
netral, kepala 20-30º
4. Mempertahankan fungsi
metabolisme otak :
Cairan mengandung glukosa 10%à kadar gula darah
100-150 mg/dl
Metabolisme otak meningkat
terjadi hipertermia dan kejang
5. Pemberian antibiotik
1
Atasi
infeksi sekunder: Pneumonia, ISK, dekubitus
2
Berdasarkan
hasil biakan dan uji resistensi
Pasca rawat : rehabilitasi
medis
UPAYA PENCEGAHAN
A.
Penyuluhan masyarakat
B.
Pengendalian vektor
C.
Hindari gigitan nyamuk
D.
Jauhkan kandang babi
E.
Vaksinasi
PENGENDALIAN VEKTOR :
□ Konvensional :
□ penyemprotan insektisida efek residu
□ Semprot ruangan
□ Larvasida dan pengaliran air
Vaksin JE
a.
Live attenuated vaccine
b.
Inactivated vaccine :
• Otak tikus
• Ginjal hamster
Dalam penelitian :
• Vaksin DNA
• JE-yellow fever chimeric vaccine
Siklus penularan JE
No comments:
Post a Comment