Bumi Makin Panas, Nyamuk Jadi Ganas
Pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim tidak hanya berdampak pada
bidang lingkungan dan pertanian, tapi juga secara tidak langsung berdampak pada
kesehatan masyarakat. Meningkatnya suhu dan kelembaban akan memengaruhi
peningkatan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.
Penyakit infeksi yang ditularkan oleh nyamuk dan kecenderungannya meningkat
antara lain filariasis (kaki gajah), malaria, radang otak akibat west nile
virus dan Japanese encephalitis, chikungunya, serta demam
berdarah.
“Peningkatan suhu akan memengaruhi bionomik atau perilaku menggigit dari
populasi nyamuk menjadi semakin beringas. Angka gigitan rata-rata nyamuk juga
meningkat dan perkembangbiakan nyamuk semakin cepat,” kata Prof. dr. Umar-Fahri
Achmadi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia di sela acara
program “Aku Anak Sehat 2010″ yang diadakan Tupperware Indonesia di Cibubur,
Bogor, Rabu (29/9/2010).
Intergovermental Panel on Climate Change tahun 1996 menyebutkan, insiden
demam berdarah dengue di Indonesia dapat meningkat tiga kali lipat pada tahun
2070.
Intensitas curah hujan yang meningkat akibat meningkatnya temperatur udara
juga berakibat pada makin banyaknya volume genangan air. Padahal, air merupakan
tempat ideal berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti, penyebar virus
dengue.
“Makin banyak tempat berkembang biak nyamuk, bertambah pula jumlah nyamuk.
Akibatnya, risiko orang tergigit dan tertular penyakit juga semakin besar,”
kata Umar.
Untuk beradaptasi dengan beberapa dampak perubahan iklim tersebut, Umar
mengatakan hanya ada dua pilihan, yakni melakukan pencegahan atau mengobati
penyakit jika tertular.
“Kita bisa mengurangi jumlah populasi nyamuk dan memperkecil penularan
penyakit dengan melakukan pembersihan tempat-tempat perindukan nyamuk,”
katanya.
Kebiasaan melakukan hidup sehat juga harus dilakukan, seperti kebiasaan
mencuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, serta mengonsumsi makanan
bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pada anak-anak, Umar juga
menekankan pentingnya imunisasi. “Anak sekolah merupakan kelompok yang rentan
terhadap dampak perubahan iklim,” katanya.
Perubahan iklim membawa perubahan pada potensi penyakit menular. Karena itu,
seharusnya perilaku hidup kita juga ikut berubah untuk mencegah infeksi
penyakit.
Sumber: http://health.kompas.com/
No comments:
Post a Comment