MALARIA PADA ANAK
Definisi
‘
Malaria adalah
penyakit infeksi akut dan kronis yang disebabkan oleh Plasmodium malariae
dengan demam yang rekuren, anemia dan splenomegaly
‘
4 macam parasit
malaria:
1.
P.falciparum à malaria tropicana
2.
P.vivax à malaria tertiana
3.
P.malariae à malaria quartana
4.
P.ovale à malaria ovale
‘
Saat ini malaria masih
banyak terdapat di luar pulau Jawa – Bali
Lingkungan Hidup
1.
Dalam tubuh manusia, parasit
berkembang biak aseksual (skizogoni)
Sporozoit masuk ke dlm tbh manusia melalui gigitan nyamuk
ke peredaran darah dan bersarang di hati.
Siklus preeritrositer (di luar eritrosit) : trofozoit – skizon – merozoit kemudian merozoit
masuk ke sel darah merah dan sebagian kembali ke hati
Siklus eritrositer :
merozoit à trofozoit à skizon à pecah – merozoit masuk ke sel darah merah
Sebag merozoit membentuk mikro dan makrogametosit
2.
Dalam tubuh nyamuk,
makro dan mikrogametosit berkembang menjadi mikro dan makrogametosit yang
membentuk zigot yang disebut ookinet
Ookinet menembus lambung nyamuk membentuk ookista yg membentuk banyak sporozoit
Sporozoit masuk ke dalam kelenjar liur nyamuk, siap masuk
ke sel darah merah manusia
Cara Infeksi
‘
Melalui gigitan nyamuk
à sebag besar kena pada manusia sehat
‘
Transfusi darah
‘
Jarum suntik
‘
Plasenta (pd bayi
waktu lahir sudah kena krn ibu sdh kena malaria)
‘
Oral tapi tidak bisa
pada manusia, tetapi pada ayam, burung, monyet
Gejala Klinis
‘
Demam terjadi 3
stadium:
1.
Stadium dingin (menggigil)
2.
Stadium demam
3.
Stadium berkeringat
Masa Inkubasi
‘
Plasmodium falciparum : 12 hari (paling berat)
‘
Plasmodium vivax dan
ovale : 13 – 15 hari
‘
Plasmodium malariae : 28 – 30 hari
‘
Stadium dingin :
menggigil dan kedinginan (berlangsung 15 menit sampai 1 jam)
‘
Stadium demam:
o
P.falciparum setiap 24
– 48 jam
o
P.vivax dan P.ovale
setiap 48 jam
o
P.malariae setiap 72
jam
‘
Stadium berkeringat :
berkeringat banyak, suhu menurun
‘
Pada malaria tropica
gejala paling berat à koma, kejang-kejang, black water fever, icterus, muntah-muntah
‘
Gejala lain: limpa
membesar, anemia krn byk eritrosit yg pecah
Laboratorium
‘
Hb turun karena
pengrusakan eritrosit oleh parasit, penekanan eritropoeisis, hemolisis
‘
Pada sumsum tulang:
hiperemik, pigmentasi aktif, hiperplasi dari normoblas
‘
Darah tepi :
poikilositosis, anisositosis, polikromasi, trombositopeni
‘
Fibrinogen ↓ pada malaria tropica
‘
Plasma protein turun
terutama albumin
‘
Cholesterol ↑, glukosa ↑, Kalium ↑, LED ↑
‘
Proteinuria
MALARIA TROPICANA
‘
Parasit menyerang
retikulosit 2% eritrosit yang terserang
‘
Parasit berbentuk sitoplasma ameboid
MALARIA QUARTANA
‘
Menyerang eritrosit
yang matang 1%
‘
Parasit berbentuk pita
‘
Skizon berbentuk bunga ros
Diagnosis
o
Dari gejala klinik :
demam, menggigil
o
Ditemukan parasit pada
pemeriksaan darah tepi/ darah tebal
Pengobatan
Umur
|
Hari
|
Chloroquine
(mg)
|
Primaquine
(mg)
|
1 tahun
|
I
|
75 – 150
|
Tidak diberikan
|
II
|
75 – 150
|
Tidak diberikan
|
|
III
|
½ dosis
|
Tidak diberikan
|
|
1 – 4 tahun
|
I
|
150 – 300
|
2,5
|
II
|
150 – 300
|
2,5
|
|
III
|
½ dosis
|
2,5
|
|
4 – 8 tahun
|
I
|
300 – 400
|
5
|
II
|
300 – 400
|
5
|
|
III
|
½ dosis
|
5
|
|
8 – 15 tahun
|
I
|
400 – 600
|
10
|
II
|
400 – 600
|
10
|
|
III
|
½ dosis
|
10
|
‘
Atau chloroquine:
o
Hari I 10 g/ kgBB
o
Hari II 10 g/ kgBB
o
Hari III 5 g/ kgBB
‘
Jika hari ke IV masih
panas diberikan:
o
Kina sulfat 30
g/ kgBB/ hari selama 7 hari atau fansidar
20 – 30 g/ kgBB/ hari 1 x 1
o
Transfusi bila Gb 28
g%
o
Malaria cerebral
diberi infus
Pencegahan
‘
Bila masuk ke daerah
sistemik malaria
o
Kloroquine 5
g/kgBB 1 minggu 1 kali
o
Fansidar 10 – 15 g/
kgBB 1 minggu 1 kali
‘
Menghindari dari
gigitan nyamuk dengan cara memakai kelambu atau obat nyamuk
‘
Pirimethamine 0,5 –
0,75 g/ kgBB 1 minggu 1 hari
Catatan:
‘
Untuk mencegah malaria
dilakukan pada malam hari
Untuk
mencegah DHF
No comments:
Post a Comment