Google Translate

Bagain-bagian sel hewan dan fungsinya

Bagain-bagian sel hewan dan fungsinya

a. Membran Sel

Berfungsi untuk mengatur pertukaran zat, sebagai pelindung, tempat menerima rangsang.

b. Nukleus

Berfungsi sebagai tempat pengendalian aktivitas sel, tempat AND yang berfungsi sebagai faktor keturunan.

c. Retikulum Endoplasma

Berfungsi sebagai sintetis dan transportasi berbagai macam zat kimia.

d. Kompleks Golgi

Berfungsi untuk merakit mikro molekul yang kaya karbohidrat.

e. Ribosom

Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesa protein.

f. Mitokondria

Berfungsi sebagai tempat respirasi aerob.

g. Lisosom

Berfungsi sebagai tempat mencerna bahan-bahan dari luar sel dan bahan yang tidak dipakai dari dalam sel.

h. Badan Mikro

Berfungsi mengandung enzim katalase dan oksidasi disebut perolisisum, yang mengandung enzim untuk daun asam glioksiat disebut pada tumbuhan.

i. Sentrosom

Berfungsi sebagai peran dalam pembelahan sel yaitu pada pergerakan kromatin.

j. Sentriol

Berfungsi untuk mengontrol pembentukan benang-benang gelondong selama pembelahan sel.

SOAL BIOLOGI SEL

SOAL BIOLOGI SEL 3

1. Teori sel menunjukkan bahwa sel merupakan kesatuan hereditas mahluk hidup. Teori tersebut pertama kali disusun oleh . . .
A. Edmund B Wilson D. Max Schultz
B. Rene Dutrochet E. Scheilden dan Schwan
C. Rudolf Virchow

2. Teori sel yang menyatakan bahwa "omnis cellulae cellula" adalah . . .
A. Rudolf Virchow D. Max Schultz
B. Johanes Furkinye E. Thomas H.Huxley
C. Felix Dujardin

3. Sel merupakan satuan fungsi makhluk hidup karena . . .
A. semua jenis sel fungsinya sama
B. semua makhluk hidup terdiri dari sel atau sel-sel
C. semua makhluk hidup mempunyai jumlah dan macam organel yang sama
D. melakukan apa yang dilakukan oleh satu individu sebagai satu kesatuan
E. semua jenis sel strukturnya sama

4. Struktur membran sel secara kimia terdiri dari . . .
1. glikolipida 2. fosfolipida
3. sterol 4. lipopretein
5. Fungsi membran sel antara lain . . .
1. sebagai penerima rangsang dari luar
2. pembatas antara isi sel dan lingkungan luar
3. tempat reaksi kimia tertentu
4. mengendalikan pertukaran zat

6. Gerakan zat melewati membran sel antara lain . . .
1. transpor pasif 2. difusi dan osmosis
3- transpor aktif 4. Endositosis & eksositosis

7. Zat terbanyak yang terdapat dalam sitosol adalah . . .
A. protein B. glukosa C. air
D, asam amino E. garam mineral

8. Yang berhubungan dengan tranpor aktif . . .
1. memerlukan energi
2. melawan perbedaan konsentrasi
3. gerakan zat satu arah
4. dipengaruhi oleh muatan listrik

9. Sitoplasma sel dapat berubah dari sol ke gel atau sebaliknya
SEBAB
kadar air dalam sitosol mempengaruhi kepekatan.

10. Di bawah ini merupakan sifat fisika protoplasma . . .
1. Koloid 2. permeabilitas membran sel
3, efek Tyndall 4. gerak Brown

11. Dalam tubuh mahluk hidup reaksi-reaksi kimia metabolisme dapat berlangsung pada suhu antara 0 - 40oC, karena reaksi-reaksi itu mendapatkan bantuan . . .
A. energi C. enzim
B. medium D. hormon E. oksigen
12. Enzim adalah suatu bahan yang dapat mempercepat terjadinya reaksi di dalam tubuh organisme. Salah satu sifat enzim adalah :
A. bekerja sangat spesifik
B. dapat menghasilkan energi
C. mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri
D. hanya dapat bekerja dengan adanya ATP
E. dapat mempercepat gerakan molekul dari zat yang direaksikan

13. Unsur berikut yang tergolong dalam unsur makro dari tumbuhan yaitu :
A. S,P, Ca, Cl D. Na, Al, C, O
B. C, S, N, H E. CO, Na, Cl, Fe
C. A, H, CO, Mo

14. Gerakan molekul-molekul yang bebas dan acak dalam protoplasma dan yang meningkat gerakannya dengan meningkatnya suhu protoplasma adalah :
A. Gerak Rotasi D. Gerak Amuboit
B. Gerak Tyndall E. Gerak Brown
C. Gerak Sirkulasi

15. Bagian sel berikut yang merupakan inkluia atau paraplasma adalah yang di bawah ini :
1. dinding sel 3. plastida
2. karbohidrat 4. alkoloid

16. Sifat semipermeabel selaput sel berkemampuan untuk memilih zat-zat yang diperlukan
SEBAB
Semipermeabel selaput sel di dasari oleh strukturnya yang terdiri dari lipoprotein

17. Sel hewan yang dimasukkan pada larutan yang hipertonis akan mengalami
1. haemolisis
2. turgor naik
3. nilai osmosis turun
4. krenasi

18. Plasmolisis terjadi bila sel tumbuhan berada dalam larutan yang hipertonik dibandingkan dengan cairan sel
SEBAB
Plasmolisis merupakan peristiwa lepasnya protoplasma dari dinding sel

19. Apabila seorang siswa menetesi darah dengan larutan gula pada suatu gelas objek, kemudian mengamatinya dibawah mikroskop, siswa akan menemukan semua sel darah pecah
SEBAB
Larutan gula menyebabkan terjadinya haemolisis pada sel-sel darah yang diamati.

20. Organel sel yang memiliki membran dua lapis adalah . . .
1. lisosom 2. kloroplas
3, peroksisom 4. nukleus .

21. Asam Deoksiribosa Nukleat (ADN) terdapat dalam organel berikut kecuali pada . . .
1. mitokondria 2. kloroplas
3, nukleus 4. kompleks golgi
22. Organel sel yang berperan dalam sintesis dan transpor berbagai macam substansi zat kimia adalah . . .
A. lisosom D. ribosom
B. peroksisom E. golgi kompleks
C. retikulum endoplasma

23. Zat berikut dapat dihasilkan Golgi kompleks :
1. zimogen 2. glikoprotein
3, musin 4. glukosa

24. Fungsi lisosom antara lain . . .
1. autolisis 2. autofagi
3, eksositosis 4. mencerna materi

25. Dalam mitokondria terjadi . . .
A. membentuk butiran yang melekat pada retikulum endoplasma
B. mempercepat terjadinya oksidasi
C. tempat penggabungan beberapa asam amino
D. menghasilkan kode genetik
E. membentuk ARN duta

26. Organel sel yang berperan dalam pergerakan sel adalah . . .
1. mikrosom 2. mikrotubulus
3, mitokondria 4. mikrofilamen

27. Bagian-bagian sel tersebut berikut ini terdapat
di luar nukleus, kecuali . . .
A. kromatin D. riboson
B. badan golgi E. plastida C. kromosom

28. Diantara organel berikut, ditemukan pada sel hewan maupun sel tumbuhan . . .
1. plastida 3. dinding sel
2. retikulum endoplasma 4. ribosom

29. Fungsi utama Ribosom dalam sel adalah . . .
A. membentuk butiran yang melekat pada
retikulum endoplasma
B. mempercepat terjadinya oksidasi
C. tempat penggabungan beberapa jenis
asam amino
D. mengasilkan kode genetika
E. membentuk ARN duta

30. Dalam sel terdapat mitokondria yang sering disebut "the power house". Dalam butir-butir kecil ini terjadi :
A. pembentukan protein
B. pembentukan lemak
C. oksidasi zat makanan
D. pembentukan vitamin
E. penyiapan glikogen

31. Dalam metabolisma lemak, akan diuraikan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menghasilkan energi sebagai produk utama, tetapi akan terbentuk zat racun hidrogen feroksida (H2O2).. Organel yang dapat menetralisir zar tersebut adalah . . .
A. Lisosom D. Mitokondria
B. Feroksisom E. Nukleus
C. Badan golgi

32. Organela yang berfungsi aktif pada pembelahan sel dan hanya terdapat pada sel hewan adalah . . .
A. kromosom C. sentrasom
B. ribosom D. autosom E. lisosom

33. Selama interfase atau fase istirahat
1. terjadi Replikasi ADN
2. struktur kromosom nampak tidak jelas
3. sel tumbuh dan bertambah volumenya
4. sel melakukan sintesis protein

34. profase mitosis memerlukan waktu paling lama dibanding fase-fase lainnya
SEBAB
Pada tahap profase terjadi duplikasi kromosom yang memerlukan waktu cukup agar sel hasil miotosiss mempunyai susunan gen sama dengan sel induknya

35. Pindah silang terjadinya antara kromatid dari kromosom homolognya. Hal ini sering terjadi pada
A. profase C. telofase
B. metafase D. interfase E. anafase

36. Sitokinesis adalah pembagian sitoplasma pada mitosis atau meiosis. Proses tersebut terjadi pada fase . . .
A.. profase C. telofase
B. metafase D. interfase E. anafase

37. Nondisjungsi (gagal berpisah) dalam peristiwa sindroma klinefelter terjadi pada fase . . .
A.. profase C. telofase
B. metafase D. interfase E. anafase

38. Pada tumbuhan, pembelahan reduksi terjadi pada . . .
A. lingkaran kambium
B. jaringan meristem
C. pucuk batang
D. alat berkembang biak
E. ujung akar

39. Meiosis yang terjadi pada tumbuhan jagung dapat diamati pada proses :
1. perpanjangan ujung batang
2. pembentukan biji
3. perpanjangan ujung akar
4. pembentukan tepung sari

40. Sel kelamin yang dibentuk dalam testis dan ovarium mempunyai jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel somatik
SEBAB
Pada akhir oogenesis terjadi pembelahan sel, Reduksi (meiosis)

41. Pada akhir oogenesis dari satu sel induk telur akan dihasilkan 1 ovum dan 3 polosit
SEBAB
Proses pematangan sel telur (ovum) dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron

42. Manakah di antara sel-sel di bawah ini yang mempunyai kromosom haploid . ..
1. spermatosit primer
2. spermatosit sekunder
3. spermatogonium
4. spermatozoa

43. Selama interfase dari suatu siklus sel terjadi :
1. reflikasi ADN 2. sintesa protein
3, metabolisme 4. kromosom nampak jelas

44. Yang dimaksud dengan siklus sel adalah G1, S, G2 dan M
SEBAB
Pada keempat tahap tersebut terjadi pembelahan organel & fasenya selalu berulang secara urut.

45. Berikut ini adalah ciri dari profase mitosis, kecuali . . .
A. nukleolus tidak jelas
B. benang spindel melekat pada sentromer
C. kromatin memendek, menebal menjadi kromosom
D. kromatid bergerak menuju kutub yang berlawanan
E. tiap kromosom terbelah menjadi dua kromatid

46. Pada sitokenesis dihasilkan sel anak yang memiliki susunan kromosom selalu sama dengan induk
SEBAB
Sitokinesis terjadi setelah kromosom mengalami penggandaan pada tahap telofase.

6. Kromosom yang paling mudah dideteksi pada pembelahan mitosis adalah pada fase :
A. interfase C. profase
B. metafase D. telofase E. anafase

7. Fase-fase pembelahan sel secara mitosis :
1. metafase 3. anafase
2. profase 4. telofase
Urutan yang benar dari pembelahan sel adalah . . .
A. 1, 2, 3, 4 C. 2, 3, 4, 1
B. 1, 3, 2, 4 D. 3, 2, 4, 1 E. 2, 1, 3, 4

8. Meiosis merupakan reproduksi sel yang tidak melalui reflikasi kromosom
SEBAB
Ref likasi kromosom hanya terjadi pada profase mitosis.

9. Pembelahan mitosis dan meiosis berbeda dalam hal . . .
1. jumlah kromosom sel anak
2. jumlah proses pembelahan
3. jumlah sel anak yang dihasilkan
4. tempat terjadinya pembelahan

10. Crossing over / pindah silang terjadi pada tahap . . .
A. profase mitosis D. profase meiosis
B. anafase mitosis E. anafase meiosis
C. profase dan anafase

12. Pembelahan meiosis sel induk spora pada tumbuhan paku terjadi dalam protalium
SEBAB
Dalam protalium dibentuk anteridium dan arkegonium.

13. Enzim yang terdapat pada bagian kepala dari spermatozoid yang membantu pada saat fertilisasi adalah . . .
A. dinein C. prolaktin
B. akrosom D. FSH E. testoteron

14. Pada akhir oogenesis hanya dihasilkan 1 ovum fungsional dan 3 polosit
SEBAB
Pada oogenesis terjadi pembelahan reduksi.

15. Oosit primer yang mengalami pembelahan meiosis I menghasilkan 2 sel anak yang haploid
SEBAB
Pada meiosis I kromatid pada kromosom homolog belum memisahkan diri.

16. Pada peristiwa mikrosporogenesis, sel yang memiliki susunan kromosom haploid adalah mikrospora
SEBAB
Mikrospora merupakan hasil pembelahan meiosis dari mikrosporosit.

17. Pada mikrospora terjadi kariokinesis yang menghasilkan 2 nukleus vegetatif (nukleus saluran serbuk sari) dan 1 nukleus generatif (nukleus sperma)
SEBAB
Pada peristiwa mikrosporogenesis terbentuk sel anak yang haploid.

18. Bagian dari kandung lembaga hasil pembelahan megasporogenesis yang memiliki susunan kromosom haploid adalah:
1. megaspora 2. antipoda
3, ovum 4. megagametosit

19. Pembelahan meiosis dapat diamati pada . . .
1. pembentukan serbuk sari
2. pembentukan makrospora
3. pembentukan spora pada lumut
4. pembentukan biji pada angiospermae

20. Pada tumbuhan angiospermae sel haploid terdapat pada . . .
A. serbuk sari D. ujung akar
B. jaringan embrio E. ujung batang
C. sel daun


22. Organel berikut terdapat pada sel tumbuhan, kecuali . . .
1. dinding sel 2. vacoula permanen
3, plastida 4. sentrosom

23. Dinding primer pada sel tumbuhan secara kimia disusun oleh zat . . .
A. asam amino C. glukosa
B. lipoprotein D. lipida E. selulosa

24. Antara dua dinding sel yang berdekatan terdapat pori yang menghubungkan antara satu sel dengan sel lainnya disebut . . .
A. plasmolisa D. plasmodesmata
B. plasmolema E. nukleoplasma
C. ektoplasma

SENTRIOL

I. PENGERTIAN
Semua sel yang dapat membelah (dan bahkan ada yang tidak membelah) mengandung sepasang bangunan yang disebut sentriol. Sentriol adalah sebuah organel berbentuk tabung yang biasa ditemukan pada organisme eukariot, selalu terdapat pada sel hewan, meskipun jarang sekali ditemukan di beberapa tumbuhan tingkat tinggi dan jamur. Pada sel yang memiliki organel gerak di puncaknya, sering tampak organel ini dekat-dekat di dasarnya. Sentriol yang berpasangan, diatur secara tegak lurus dan diselimuti oleh gumpalan besar tidak berbentuk yang terbuat dari material-material padat (biasanya diketahui sebagai Material Pericentriolar) mendasari struktur persenyawaan yang biasa diketahui sebagai sentrosom. Sebelum ME ditemukan, ada organel sel yang disebut sentrosom (dari kata sentra = pusat; soma = badan), yang sering tampak terletak di tengah sel dan dekat inti.
Sentriol biasanya terletak dekat inti sel (nukleus) meskipun fungsinya sering dikaitkan dengan peristiwa pembelahan sel (mitosis maupun meiosis) khususnya dalam pembentukan benang-benang gelendong untuk memisahkan sel kromosom. Sentriol biasanya terdapat berpasangan disebut diplosom. Sepasang sentriol sel hewan terdapat di dalam sentrosom. Selama interfase biasanya pasangan ini berada di sisi inti sel dan diungkus oleh suatu selaput pembungkus, tetapi pada beberapa sel pasangan ini terletak di dekat permukaan sel. Umumnya pasangan ini membentuk sudut tegak lurus, tetapi kadang-kadang tersusun/berhubungan pada bagian ujung-ujungnya. Pada sel yang berinti banyak seperti osteoklas, mungkin terdapat sejumlah besar sentriol yang berasal dari sejumlah sentrosom yang melebur.
II. PENEMU SENTRIOL
Keberadaan sentriol dan sentrosom yang digambarkan sebagai organ utama pembelahan sel, ditemukan pertama kali oleh Theodor Boveri pada tahun 1888, seorang biolog asal Jerman. Boveri juga mengemukakan teori awal bahwa kanker disebabkan oleh kesalahan selama pembelahan sel, dimulai dengan satu sel di mana membentuk dari kromosom menjadi orak-arik, menyebabkan sel membelah tak terkendali. Walaupun teorinya ditolak pada saat itu, di tahun-tahun kemudian para peneliti seperti Thomas Hunt Morgan menunjukkan bahwa Boveri ternyata terbukti benar.
Theodor Boveri
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/63/Theodor_Boveri.jpg/150px-Theodor_Boveri.jpg
Dilahirkan
12 Oktober 1862
Meninggal
15 Oktober 1915
Kebangsaan
Fields
Terkenal
III. ALAT YANG DIGUNAKAN
Setelah ME digunakan dalam Sitologi diketahui bahwa sentrosom ini mengandung 2 (sepasang) sentriol. Mikroskop electron adalah system pembentuk bayangan yang memiliki resolusi tingggi(0,1 nm). Namun, dalam praktiknya, resolusi 1 nm pada irisan jaringan bersifat kurang memuaskan. Alat ini memberi pembesaran sampai 400 kali lebih besar daripada yang dapat dicapai oleh mikroskop cahaya.
Dengan mikroskop cahaya kedua sentriol tampak sebagai titik terbenam dalam bagian sitoplasma padat yang disebut sentrosom. Dengan mikroskop elektron, tiap sentriol tampak berbentuk seperti silinder pendek yang kosong, panjangnya 400 nm atau 0,3-0,7 mikron dan diameternya 150 nm atau 0,15-0,25 mikron (walaupun kadang-kadang ada yang mencapai 0,8-0,16 mikron) serta tersusun tegak lurus satu pada lainnya.
Mikroskop electron berfungsi berdasarkan kenyataan bahwa berkas electron dapat dibiaskan oleh medan elektromagnetik dengan cara yang serupa dengan pembiasaan cahaya dalam lensa kaca. Electron dihasilkan dengan cara pemanasan suhu tinggi terhadap filamen logam katoda dalam keadaan vakum. Electron yang dipancarkan terdapat di antara katoda dan anoda dengan perbedaan potensial kurang lebih 60-100 kV atau lebih. Anoda adalah lempeng logam dengan lubang kecil dipusatnya. Electron bergerak dengan cepat dari katoda ke anoda. Sebagian partikel ini berhasil lolos dengan melewati lubang pada anoda, membentuk berkas atau bias electron yang tetap. Berkas ini dibias oleh lensa elektromagnetik dengan cara yang kurang lebih analog dengan yang terjadi pada mikroskop optic. Jadi, kondensor menfokus berkas pada bidang objek dan lensa objektif membentuk bayangan dari objek itu. Bayangan yang diperoleh itu kemudian diperbesar oleh satu atau dua lensa proyaksi dan akhirnya tampak pada layar fluoresen atau diproyeksikan pada lempeng fotografi.
Pada potongan melintang sentriol dengan mikroskop elektron terlihat sentriol terdiri atas rangkaian mikrotubulus tersusun melingkar, dengan dinding yang terdiri dari 9 kelompok sub-unit tubul atau tubulus tunggal yang mungkin timbul menjadi 9 triplet mikrotubulus yang mengelilingi suatu silinder imajiner (khayal). Setiap kelompok terdiri atas tiga tubulus yang lebih kecil disebut mikrotubulus, yang berjalan sejajar dengan sumbu panjang sentriol.
IV. STRUKTUR SENTRIOL
Dalam 1 sel ada 1 pasang sentriol, letaknya tegak lurus sesama. Bentuk organel ini silinder, memiliki rangka mikrotubul yang bersusun secara radial. Mikrotubul itu beruntai 3 (triplet). Jumlah triplet tiap sentriol ada 9. Rangka 9 triplet ini disalut oleh matriks kental. Rangka dan matrik pada salah satu ujung sentriol membentuk gambaran seperti roda gerobak. Sentriol mempunyai diameter 0,15 µm, panjang 0,3-0,5µm.
Masing-masing triplet dari 9 kelompok triplet pada sentriol terdiri dari tiga buah sub-unit mikrotubulus yang diberi nama sub-unit a, b, dan c. Urutan penamaan ini dimulai dari sub-unit yang paling dalam (tubulus yang paling dalam sebagai sub-unit a), diameter tiap-tiap tubulus 200-260 Å. Selain itu sub-struktur dari tubulus a, b, dan c adalah sama untuk semua sub-struktur lainnya. Berarti bahwa sub-struktur a dari suatu triplet akan sama dengan sub-struktur a pada triplet yang lainnya, demikian pula untuk b dan c.
Pada potongan melintang mikrotubulus tampak sebagai tiga lingkaran berbaris, tiap baris membentuk sudut kecil terhadap lingkaran triplet. Daerah yang terletak di antara dan sekitar triplet diisi oleh materi padat elektron yang tidak mempunyai bentuk (amorf), dengan mikrotubulus a dalam tiap triplet dihubungkan ke mikrotubulus c pada triplet berikutnya melalui padatan yang berbentuk garis. Pada sayatan melintang, triplet ini tampak seperti baling-baling yang terletak sedemikian rupa sehingga membentuk sudut 40o terhadap jari-jari silinder.
Sebelum pembelahan sel, jumlah sentriol berlipat dua. Tiap sentriol yang baru timbul dekat salah satu ujung sentriol sebelumnya. Pertama dibentuk padatan berbentuk cincin yang mempunyai ukuran yang sama seperti sentriol yang ada, tetapi tanpa mikrotubular triplet pada dindingnya. Padatan yang berbentuk cincin ini kemudian memanjang membentuk suatu silinder, yaitu prosentriol tegak lurus terhadap sentriol yang ada.
Setelah duplikasi sentriol, tiap sentriol bermigrasi ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah yang diikuti oleh sentriol turunannya ke kutub inti yang berlawanan. Kesalahan selama proses ini bisa membuat sel yang diubah, yang dengan tak membahayakan mungkin mati satu demi satu atau menjadi lebih ganas, tergantung pada mutasi. Terbentuk serat sekeliling sentriol yang berpasangan itu. Serat itu terdiri dari mikrotubul dan mikrofilamen. Macam-macam serat gelendong :
1. Radial
2. Interpolar
3. Kromosomal
Serat radial berada sekeliling tiap pasangan sentriol, pendek-pendek, membentuk gambaran seperti bintang bersinar sehingga disebut bintang kutub.
Serat interpolar menghubungkan pasangan sentriol dari kutub ke kutub, membentuk gambaran seperti gelendong (spindle).
Serat kromosomal menghubungkan sentriol dengan kromosom; sifatnya menggantung kromosom itu lewat sentromernya.
Gambar Letak Sentriol Dalam Sel
Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromosom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom. Di sini sentriol menginduksi pembentukan mikrotubulus dari aparatus yang berbentuk kumparan selama mitosis.
Sel pada periode G0 dan G1 biasanya berisi dua sentriol sempurna. Yang lebih tua di antara dua sentriole dipasang disebut ibu centriole, sedangkan yang lebih muda disebut anak centriole. Selama siklus pembelahan sel, sentriol baru tumbuh dari bagian samping masing-masing "ibu" yang sudah ada sentriol. Sesudah sentriol berduplikasi, kedua pasang sentriol tinggal berangkaian dalam rangkaian orthogonal sampai mitosis, waktu ibu dan anak sentriol tergantung dari enzim separasi mereka. Kedua sentriol di sentrosom pun berhubungan dengan satu sama lain tak diketahui oleh protein. Ibu centriole memancarkan perpanjangan di distal akhir poros panjangnya dan diberikan kepada anak centriole di akhir proksimal yang lain. Masing-masing sel anak terbentuk sesudah sel pembelahan akan mewarisi salah satu pasang ini (satu lebih tua dan satu lebih baru)
GAMBAR SENTRIOL PADA SPINDLE PEMBELAHAN SEL
V. PERANAN SENTRIOL
Sentriol berperan penting pada pembentukan berbagai bangunan selular yang terdiri atas mikrotubul termasuk gelendong mitosis sel yang sedang membelah, silium, flagelum, dan beberapa juluran sel khusus, contohnya filamen aksial spermatozoa. Menarik untuk diketahui bahwa silium, flagelum, dan ekor spermatozoa mempunyai konfigurasi 9+2 mikrotubul seperti yang tampak dalam sentriol.
Sentriol juga terdapat sebagai badan basal yang merupakan tempat pembentukan silia. Badan basal dekat lempeng basal pada ujung yang menghadap permukaan sel dan karena itu sedikit berbeda strukturnya dari sentriol. Pada organel pergerakkan ini, sentriol menjadi badan basal atau kinetosom. Struktur ini terdapat tepat pada bagian dasar silium atau flagelum. Sentriol yang menghasilkan silium atau flagelum inilah yang dikenal sebagai badan basal. Nama-nama lain untuk badan basal: kinetosom, blefaroplas, basal granula, basal korpuskel, dan proksimal sentriol.
Mikrotubulus pada sentriol dan pada badan basal mengandung struktur protein yang disebut tubulin dan juga lemak. Selain itu mengandung enzim ATPase berkonsentrasi tinggi, namun masih diragukan terdapat kandungan asam nukleat pada kedua organel tersebut.
Walaupun sentriol dapat membantu mengorganisasi penyusunan rakitan mikrotubula, sentriol ini tak penting bagi fungi ini dalam semua eukariota; sentrosom sebagian besar tumbuhan tidak memiliki sentriol sama sekali.
Dengan terbentuknya serat gelendong, maka sel pun membelah. Sekaligus sentriol di sini berfungsi sebagai penentu arah (orientasi) pembelahan sel. Organel gerak megandung rangka mikrotubul. Rangka ini dibuat oleh sentriol. Tiap organel gerak itu ada hubungannya dengan sentriol dan biasa terletak dekat dasarnya. Sehingga para ahli beranggapan bahwa sentriol selain berfungsi sebagai pembuat rangkanya, juga mengontrol gerakan organel itu.
Rangka sel yang terdiri dari mikrotubul dan mikrofilamen, juga dibuat dan dikontrol oleh sentriol. Rangka inilah yang menunjang sel agar tetap bentuknya, dan membran sel tidak mengendur atau pecah.
Kehadiran sentriol dalam pembelahan sel, ada yang berpendapat tidaklah mutlak. Karena pada tumbuhan organel ini jarang terdapat, dan dalam pembelahan tak jelas apa yang menggantikan peranan sentriol.
Ultrastruktur badan dasar (kinetosom) organel gerak (silia dan flagella) memperlihatkan komposisi sama dengan sentriol. Fulton (1971) telah mengamati, bahwa badan basal tumbuh dari sentriol. Ia mengemukakan, pertama kali terjadi proses kondensasi molekul protein sekeliling sentriol. Kondensasi ini membentuk prosentriol, lalu jadi kinetosom, akhirnya di bagian ujungnya terbentuk silia atau flagella.
Setiap sel yang memiliki silia atau flagella terbukti pula memiliki sentriol yang letaknya dekat-dekat dengan kinetosom. Jadi perkiraan, selain sentriol berfungsi untuk menumbuhkan silia dan flagella, sekaligus juga untuk megontrol proses bergerak mereka, terutama mengatur irama gerakannya.
Di samping memainkan tugas penting di pembelahan sel, sentriol juga menolong untuk menyediakan bantuan struktural untuk sel intinya. Juga akan muncul bahwa sentriol mempunyai kode genetik uniknya sendiri yang jelas dari kitab undang-undang sel; ilmuwan percaya bahwa kode ini memungkinkan sentrosom untuk membagi dan melakukan fungsi berbagainya di sel.


LIHAT JUGA / See Also
SITOLOGI
Sel Dan Bahan Penyusunnya
Soal Biologi Sel
Jaringan Darah
Bagian - Bagian Sel Hewan dan fungsinya
Soal Kimia Ver 2


Sel dan Bahan Penyusun Sel

Sel dan Bahan Penyusun Sel

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.

Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yangdinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah fosfolipid, protein,oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol. komponen muchus membran sel semipermanen di lapisan membran

Komponen utama membran sel terdiri atas fosfolipid, selain itu terdapat senyawa lipid seperti sfingomyelin, kolesterol, dan glikolipida. Fosfolipid memiliki dua bagian yaitu bagian yang bersifat hidrofilik dan bagian yang bersifat hidrofobik. Bagian hidrofobik merupakan bagian yang terdiri atas asam lemak. Sedangkan bagian hidrofilik terdiri atas gliserol, fosfat, dan gugus tambahan seperti kolin, serin, dan lain-lain. Penamaan fosfolipid dan sifat masing-masing akan bergantung pada jenis gugus tambahan yang dimiliki oleh fosfolipid. Jenis-jenis fosfolipid penyusun membran sel antara lain adalah : fosfokolin (pc), fosfoetanolamin (pe), fosfoserin (ps), dan fosfoinositol (pi). Secara alami di alam fosfolipid akan membentuk struktur misel (struktur menyerupai bola) atau membran lipid 2 lapis. Karena strukturnya yang dinamis maka komponen fosfolipid di membran dapat melakukan pergerakan dan perpindahan posisi. Pergerakan yang terjadi antara lain adalah pergerakan secara lateral (Pergerakan molekul lipid dengan tetangganya pada monolayer membran) dan pergerakan secara flip flop (Tipe pergerakan trans bilayer).

Protein ini terintegrasi pada lapisan lipid dan menembus 2 lapisan lipid / transmembran. Protein integral memiliki domain membentang di luar sel dan di sitoplasma. Bersifat amfipatik, mempunyai sekuen helix protein, hidrofobik, menembus lapisan lipida, dan untaian asam amino hidrofilik. Banyak diantaranya merupakan glikoprotein, gugus gula pada sebelah luar sel. Di sintesis di RE, gula dimodifikasi di badan golgi

Kerangka membran atau disebut juga sitoskeleton mempunyai tiga macam jenis yaitu mikrotubulus, mikrofilamen,dan filamen intermediet.

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.

Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.

Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein transpor.

Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore.

Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.

jaringan darah

1.1Pengertian Jaringan Darah, Fungsi dan Jenis Jaringan Darah

· Pengertian Jaringan Darah

Jaringan darah adalah gabungan dari cairan sel –sel dan partikel yang menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri kapiler dan vena. Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman, dll. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan level tinggi mempunyai sistem transportasi dengan darah. Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Darah merupakan jaringan khusus yang mengalami sirkulasi, terdiri atas berbagai macam sel yang bersatu dalam cairan yang disebut plasma. Sedikit berbedadengan cairan lain, tetapi bergerak terus dari satu tempat ke tempat lainnya. Aliran darah dalam saluran tubuh menjamin lingkungan yang tetap agar semua sel serta jaringan mampu melaksanakan fungsinya.

· Fungsi Jaringan Darah

- Mengangkut O2 dari paru – paru ke seluruh tubuh.

- Mengangkut CO2 dari seluruh tubuh ke paru – paru.

- Mengangkut sari–sari makanan (nutrien)keseluruh tubuh.

- Mengangkut sisa–sisa metabolisme.

- Mengedarkan hormon(hasil sekresi)dari kelenjar hormon ke tempat yang membutuhkan.

- Mengatur suhu tubuh ( dengan jalan membawa panas dari bagian tubuh yang aktif ke bagian tubuh yang tidak aktif).

- Menjaga keseimbangan asam dan basa.

- Menjaga tubuh dari infeksi kuman.

· Jenis Jaringan Darah

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/20/Illu_blood_cell_lineage.jpg/120px-Illu_blood_cell_lineage.jpg

Sel darah adalah semua sel dalam segala bentuk yang secara normal ditemukan dalam darah.

a) Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel. Sel darah merah (eritrosit) adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya berasal dari zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurka.

Ciri – ciri eritrosit:

Tidak bernukleus dengan eosin berwarna pink (merah muda). Besarnya uniform, kira – kira 7,6 µm dan dapat digunakan sebagai ukuran terhadap besar jenis sel yang lain.

a. Sel Darah Merah Vertebrata

Sel darah merah secara umum terdiri dari hemoglobin, sebuah metalloprotein kompleks yang mengandung gugus heme, dimana dalam golongan heme tersebut, atom besi akan tersambung secara temporer dengan molekul O2 di paru-paru dan insang, dan kemudian molekul O2 ini akan di lepas ke seluruh tubuh. Oksigen dapat secara mudah berdifusi lewat membran sel darah merah. Hemoglobin di el darah merah juga membawa beberapa produk buangan seperti CO2 dari jaringan-jaringan di seluruh tubuh. Hampir keseluruhan molekul CO2 tersebut dibawa dalam bentuk bikarbonat dalam plasma darah. Myoglobin, sebuah senyawa yang terkait dengan hemoglobin, berperan sebagai pembawa O2 di jaringan otot.

Warna dari sel darah merah berasal dari gugus heme yang terdapat pada hemoglobin. Sedangkan cairan plasma darah sendiri berwarna kuning kecoklatan, tetapi eritrosit akan berubah warna tergantung pada kondisi hemoglobin. Ketika terikat pada oksigen, el darah merah akan berwarna merah terang dan ketika oksigen dilepas maka warna erirosit akan berwarna lebih gelap, dan akan menimbulkan warna kebiru-biruan pada pembuluh darah dan kulit. Metode tekanan oksimetri mendapat keuntungan dari perubahan warna ini dengan mengukur kejenuhan oksigen pada darah arterial dengan memakai teknik kolorimetri.

Pengurangan jumlah oksigen yang membawa protein di beberapa sel tertentu (daripada larut dalam cairan tubuh) adalah satu tahap penting dalam evolusi makhluk hidup bertulang belakang (vertebratae). Proses ini menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang memiliki viskositas rendah, dengan kadar oksigen yang tinggi, dan difusi oksigen yang lebih baik dari sel darah ke jaringan tubuh. Ukuran eritrosit berbeda-beda pada tiap spesies vertebrata. Lebar sel darah merah kurang lebih 25% lebih besar daripada diameter pembuluh kapiler dan telah disimpulkan bahwa hal ini meningkatkan pertukaran oksigen dari sel darah merah dan jaringan tubuh.

Vertebrata yang diketahui tidak memiliki eritrosit adalah ikan dari familia Channichthyidae. Ikan dari familia Channichtyidae hidup di lingkungan air dingin yang mengandung kadar oksigen yang tinggi dan oksigen secara bebas terlarut dalam darah mereka. Walaupun mereka tidak memakai hemoglobin lagi, sisa-sisa hemoglobin dapat ditemui di genom mereka.

b. Sel Darah Merah Mamalia

Pada awal pembentukannya, sel darah merah mamalia memiliki nuklei, tapi nuklei tersebut perlahan-lahan menghilang karena tekanan saat sel darah merah menjadi dewasa untuk memberikan ruangan kepada hemoglobin. Sel darah merah mamalia juga kehilangan organel sel lainnya seperti mitokondria. Maka, eritrosit tidak pernah memakai oksigen yang mereka antarkan, tetapi cenderung menghasilkan pembawa energi ATP lewat proses fermentasi yang diadakan dengan proses glikolisis pada glukosa yang diikuti pembuatan asam laktat. Sel darah merah tidak memiliki reseptor insulin dan pengambilan glukosa pada eritrosit tidak dikontrol oleh insulin. Karena tidak adanya nuklei dan organel lainnya, eritrosit dewasa tidak mengandung DNA dan tidak dapat mensintesa RNA, dan hal ini membuat eritrosit tidak bisa membelah atau memperbaiki diri mereka sendiri. Eritrosit mamalia berbentuk kepingan bikonkaf yang diratakan dan diberikan tekanan di bagian tengahnya, dengan bentuk seperti "barbel" jika dilihat secara melintang. Bentuk ini (setelah nuklei dan organelnya menghilang) akan mengoptimisasi sel dalam proses pertukaran oksigen dengan jaringan tubuh di sekitarnya. Bentuk sel sangat fleksibel sehingga muat ketika masuk ke dalam pembuluh kapiler yang kecil. Eritrosit biasanya berbentuk bundar, kecuali pada eritrosit di keluarga Camelidae (unta), yang berbentuk oval.

b) Sel Darah Putih (Leukosit)

Leukosit atau sel darah putih adalah salah satu jenis darah yang bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan berfungsi untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misalnya virus atau bakteri. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normal terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes. Pada sel darah putih terdapat lima jenis yang bentuk jumlah dan fungsinya berbeda yaitu:

§ Basofil

Granula basofil mengandung histamin. Histamin adalah salah satu sinyal kimia yang akan dikirimkan jika terjadi luka dan peradangan. Basofil terlibat dalam reaksi alergi atau melawan protein asing yang masuk ke dalam tubuh. Jumlahnya > 1% dari jumlah sel darah putih.

§ Eosinofil

Eosinofil berjumlah 4% dari jumlah sel darah putih. Eosinofil hanya sedikit bersifat fagositik tetapi mempunyai enzim penghancur. Fungsi eosinofil yaitu melawan parasit besar seperti cacing dengan cara menghancurkan dinding luar tubuh cacing.

§ Neutrofil

Neutrofil merupakan 65% dari sel darah putih. Neutrofil bergerak secara ameboid dan berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses peradangan kecil lainnya, serta yang memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri. Aktivitas dan matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah. Neotrofil hanya berumur sekitar 6 – 20 jam.

§ Limfosit

Limfosit lebih umum dalam sistem limfa. Berjumlah 25% dari sel darah putih. Sel darah putih mempunyai tiga jenis limfosit yaitu:

a. Sel B: Sel B membuat antibodi yang mengikat patogen lalu menghancurkannya. (Sel B tidak hanya membuat antibodi yang dapat mengikat patogen, tetaapi setelah adanya serangan, beberapa sel

b. B akan mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan sistem 'memori'.) Sel T: CD4+ (pembantu) Sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan (yang bertahan dalam infeksi HIV) sarta penting untuk menahan bakteri intraseluler. CD8+ (sitotoksik) dapat membunuh sel yang terinfeksi virus.

c. Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer, NK) dapat membunuh sel tubuh yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh karena telah terinfeksi virus atau telah menjadi kanker.

§ Monosit

Monosit terdapat sekitar 6% dari jumlah sel darah putih. Monosit merupakan fagosit yang efektif. Monosit beredar di dalam darah selama beberapa jam, kemudian berpindah ke jaringan. Di dalam jaringan monosit membesar dan berkembang menjadi makrofag. Monosit membagi fungsi "pembersih vakum" (fagositosis) dari neutrofil, tetapi lebih jauh dia hidup dengan tugas tambahan memberikan potongan patogen kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dihafal dan dibunuh, atau dapat membuat tanggapan antibodi untuk menjaga.

c)Trombosit

Trombosit atau keping darah adalah fragmen sel yang tersirkulasi dalam darah yang terlibat dalam mekanisme hemostatis tingkat sel yang menimbulkan pembekuan darah. Jumlah keeping darah yang sedikit dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan jumlah yang tinggi dapat meningkatkan resiko thrombosis. Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit. Serta mudah pecah bila tersentuh benda kasar. Jumlah trombosit 20.000 – 30.000 keping/mm3 darah. Trombosit merupakan sumber trombokinase yang penting dalam pembekuan darah.

1.1 Komponen Penyusun Jaringan Darah

Komposisi darah terdiri atas plasma darah yang berkisar 55% dan yang lain adalah benda darah yaitu 45%. Volume total dari darah yaitu sekitar 7 – 8% dari berat badan. Darah cair atau plasma darah adalah cairan darah berbentuk butiran – butiran darah. Di dalam plasma darah terdiri atas air yang bersifat homogen dan alkalis lemah, yang di dalamnya terkandung garam organik 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, dan natrium fosfat) protein hormone dan lemak. Warna kuning yang terdapat dalam plasma darah disebabkan oleh adanya bilirubin, sedangkan warna merahnya disebabkan oleh eritrosit yang mengandung Hb. Di dalamnya terkandung benang – benang fibrin yang berguna dalam pembekuan darah.

Korpuskula darah terdiri dari :

§ Eritrosit (sekitar 99%)

Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung Hb dan mengedarkan O2. Eritrosit berperan dalam penentuan golongan darah.

§ Leukosit (0,2%)

Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem pertahanan tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda – benda yang di anggap asing dan berbahaya bagi tubuh. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kekurangan leukosit menderita leukopenia dan yang kelebihan menderita leukimia.

§ Trombosit (0,6 – 1,0%)

Trombosit berperan dalam pembekuan darah.

Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung: albumin, bahan pembekuan darah, immunoglobin (antibodi), hormon, berbagai jenis protein, dan berbagai jenis garam.

1.2 Struktur Histologi Jaringan Darah

Secara histologik jaringan darah dibedakan menjadi sel darah merah (eritrosit) sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit).

§ Sel darah merah (Eritrosit)

Eritrosit terdiri dari Hb, tidak bernukleus dengan eosin berwarna pink. Besarnya uniform, kira – kira 7,6 µm dan dapat digunakan sebagai ukuran terhadap besar jenis sel yang lain.

§ Sel darah putih (Leukosit)

Sel darah putih (Leukosit) dibedakan menjadi agranulosit yaitu sel darah putih yang sitoplasmanya tidak bergranula dibedakan menjadi limfosit dan monosit dan granulosit yaitul darah putih yang mempunyai granula dibedakan menjadi leukosit neutrofil, eusinofil dan basofil.

§ Keping darah (Trombosit)

Secara histologis, pada trombosit tampak pada bagian tengah berbutir halus, dan bagian tepi dengan zone hialin dan mengandung mitokondria, retikulum endoplasma yang menjaga trombosit agar tidak pecah.

1.3 Jaringan Darah Dalam Organ

Jaringan darah terdapat dalam organ jantung, hati, paru – paru, ginjal, sum – sum tulang belakang, dan lidah.

Baca Juga Artikel Yang Lainnya:

·