DEVISI ENDOPTERYGOTA
ORDO
DIPTERA
(Lalat – Nyamuk)
Pendahuluan, Lalat
dan Nyamuk adalah insekta yang memiliki 6 (3 pasang) kaki dan memiliki tanda
karakteristik yaitu (di = dua dan Ptera = sayap) memiliki 2 pasang sayap. Pada
lalat dan nyamuk pasangan sayap yang berada pada mesothorak dipergunakan untuk
terbang sedangkan pasangan sayap pada metathorak mengalami modifikasi berubah
menjadi bentuk halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan pada saat
terbang .
SUBORDO
NEMATOCERA
FAMILI CULICIDAE
(NYAMUK)
Semua spesies nyamuk yang
betina adalah menghisap darah, hewan dan manusia, sedangkan nyamuk jantan
menghisap cairan yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan (Soulsby, 1982). Dampak
yang ditimbulkan oleh gigitan nyamuk hampir sama dengan insekta lainnya, dimana
pada saat menggigit akan mengganggu ketenangan ternak serta bekas gigitannya
terasa sakit dan timbul alergi.
ETIOLOGI
GENUS
NYAMUK
|
VEKTOR
|
ANOPHELES
|
Dirofilaria immitis
Plasmodium , virus pox
|
AEDES
|
Sda
|
CULEX
|
Plasmodium
|
SIKLUS HIDUP dan CARA PENULARAN
Nyamuk betina akan
bertelur pada tempat yang berada diatas atau didalam air, kemudian larva dan
pupa hidup didalam air, akhirnya berkembang menjadi nyamuk dewasa.
Nyamuk dewasa betina akan aktif mendatangi hospes definitif untuk menghisap
darah
PATOGENESA dan GEJALA KLINIS
Hanya genus Aedes yang menghisap darah pada siang
hari, sedangkan Anopheles dan Culex menghisap darah pada malam hari.
Pada saat menghisap darah, sangat menggnggu ketenangan hewan dan gigitannya
terasa sakit dan diikuti oleh terjadinya alergi. Gejala kinis yang teramati
antara lain, ternak akan menjadi gelisah, resah, menggosok, menggaruk,
menggigit dan atau mematuk tempat gigitan, kulit terlihat kemerahan pada tempat
terbatas, rambut/bulu rontok dan kadang-kadang timbul kelukaan kulit dan dampak
akhirnya terjdadi penurunan produksi dan mengingkatnya kepekaan terhadap
infeksi lainnya.
KONTROL
Kontrol untuk
nyamuk harus dibedakan antara stadium larva dan dewasanya., Kontrol stadium
larva, sampai saat ini dilakukan dengan cara :
·
Mekanis : tujuan utamanya
meniadakan tempat perkembangbiakan (perindukan) larva nyamuk dengan cara 3M (menguras, menutup dan menimbun) air
atau tempat air menggenang, Oiling
(menuangkan oli pada genangan air)
· Biologi : memelihara spesies ikan pemakan
larva nyamuk (gambusia, guppi dan yang lain),
pada tempat perkembangbiakan larva nyamuk
· Kimiawi : menggunkan bahan kimia, hasilnya
paling efektif tetapi perlu dipertimbangkan konsentrasinya agar tidak merusak
fauna dan flora dan mengganggu kesehatan manusia, serta bahaya resistensi
· Ekologi : dengan menghilangkan sarang-sarang
nyamuk (Drainase yang baik)
· Genetik : sedang dikembangkan yaitu dengan
cara membuat pejantan infertile
Kontrol Nyamuk dewasa dilakukan dengan : Hexachloro Cyclo Hexane (HCH) (disemprot),
Benzena Hexa Chlorida (BHC), Lindane dengan residu 0,25-0,30 gram/m2.
Malathion 25% (topical) 5% (direndam),
Crotoxyphos 3% (direndam).Carbaryl (disemprotkan 2 g/m2), senyawa
Pyrethrin atau Pyrethroid (disemprokan
No comments:
Post a Comment