ETIOLOGI
Klassifikasi
mycoplasma bovis yaitu dari kingdom bakteri, filum firmicutes, kelas
mollicutes, order mycoplasmatales, family mycoplasmataceae, genus mycoplasma.
Mycoplasma Bovis
merupakan bakteri gram negatif , berbentuk pleomorf, non motil, anaerob, tidak
memiliki dinding sel tetapi memiliki membran sel, merupakan parasit pada semua
jenis sapi.
EPIZOOTIOLOGI
Mycoplasma
Bovis pada sapi dapat menginfeksi paru-paru (pneumonia) yang menyebabkan
tingkat kematian yang sangat tinggi pada usia muda, sendi (arthritis), ambing
(mastitis), dan dapat juga menginfeksi substrat atau pakan hewan. Mycoplasma
Bovis dapat berkembang biak dengan sempurna pada tumpukan kotoran yang besar
dan tidak terawat.
PATOGENESA
Mycoplasma
Bovis merupakan bakteri pathogen yang bersifat zoonosis. Infeksi dapat terjadi
ketika jumlah bakteri mencapai 70 CFU/ml. Penularan pada sapi dapat terjadi
melalui proses pemerahan yang kurang baik, peralatan pakan yang terkontaminasi,
ataupun melalui tangan pemerah.
Mycoplasma
bovis dapat menyebabkan kerusakan secara langsung maupun tidak langsung yaitu
akibat adanya respon kekebalan pada sapi tersebut. Hasil metabolit akhir dan
toksin dapat merusak membran sel inang dan menyebabkan kerusakan jaringan. Kerusakan
jaringan disebabkan oleh respon peradangan netrofil, makrofag, sel plasma dan
jaringan ikat. Awalnya saluran susu mengandung banyak netrofil dan epitel
saluran susu mulai membelah, sehingga memenuhi isi lumen. Sementara itu epitel
alveoli mengalami reaksi berlawanan sehingga selnya mengecil, produksi susu
menurun dengan eksudat yang banyak, ketika reaksi makin parah, alveoli dan
saluran susu akan diganti dengan jaringan ikat yang permanen. Dari infeksi yang
terjadi pada paru-paru dan ambing susu tadi bakteri kemudian akan dapat
melakukan perjalanan ke daerah sendi yang kemudian menyebabkan radang sendi(arthritis).
GEJALA
KLINIS
Pada
Infeksi primer mycoplasma Bovis terkadang tidak menimbulkan gejala yang nyata.
Gejala dapat dilihat pada infeksi sekunder yaitu terjadi mastitis yang bersifat
purulen, dan di ikuti dengan penurunan produksi susu. Warna susu menjadi merah
kecoklatan, dan terdapat lapisan sedimen.
DIAGNOSA
Diagnosa
dapat dilakukan dengan melihat gejala klinis yang ditimbulkan dan pemeriksaan sampel
susu untuk dilakukan isolasi agen dengan menggunakan media Enriched.
PENCEGAHAN
Pencegahan
yang dapat dilakukan untuk menghindari ataupun mengurangi penularan mycoplasma
bovis yang paling penting adalah managemen pemerahan yang baik seperti, desinfeksi pada tempat
susu, tangan pemerah dan pakaian yang kemungkinan dapat menularkan dari sapi ke
sapi, teat dipping sebelum dan sesudah memerah,dan memakai sarung tangan saat
memerah, perbaikan sanitasi, pemeriksaan mycoplasma terhadap sapi yang terkena
mastitis, sapi mastitis dipisah dengan sapi yang sehat dan diperas terakhir
kali untuk mengurangi penyebaran. Dilakukan vaksinasi dan kontrol terhadap sapi
yang baru masuk ke peternakan. Vaksin yang dapat digunakan adalah vaksin pulmo
guard TM MPB.
PENGOBATAN
pengobatan
pada usia dini sedikit sulit untuk dilakukan karena gejala klinis yang tidak
nyata pada infeksi sekunder dan pada waktu penyakit ini sudah diketahuipun
pengobatan masih sulit dilakukan karena struktur dari bakteri itu sendiri yang
tidak memiliki dinding sel. Tetapi Pengobatan yang dapat dilakukan hingga saat
ini adalah dengan memberikan antibiotika untuk kuman yang menyebabkan mastitis
dan bersifat pathogen pada masa kering kandang.
DAFTAR
PUSTAKA
Brishard, S.
(2003). Mycoplasma Disease in Cattle . Diakses 11 april
2010, dari http://addl.purdue.edu/newletters
Currin, JF,
Currin, N., & Whittier, W. (2007, Mei) Sapi. Mycoplasma Sapi di.
Diperoleh 11 april 2010, dari http://www.ext.vt.edu/pubs/beef/400-304/400-304.html
Mayer, G.
(2007, April 5). Mikrobiologi dan Imunologi
Online. Diperoleh 11 april
2010, dari http://pathmicro.med.sc.edu/mayer/myco.htm
Boehringer ingelhim.
Timbulnya masalahmicoplasma bovis.
Diakses 11 april 2010, dari http://www.micoplasma.com/dat%201.htm
Ankap Jamaun. (maret,2010). Mycoplasma mastitis pada sapi perah. Diakses 11 april 2010, dari http://www.mycoplasma mastitis pada sapi perah.com/referen%20lain%201.htm
No comments:
Post a Comment