Involusi atau regresi uteru uterus ke ukuran dan statusnya semula
membutuhkan waktu yang relative lama. Sesudah pengeluaran selaput foetus
berkontraksi dan peristaltsis uterus berlangsung terus sebagai gelombang-gelombang
ritmik yang kuat yang berkurang secara gradual pada hari keempat. Sel-sel otot
uterus yang memendek dari 750 mikron seharis sesudahnya. Dari hari keempat
sampai kedelapan hanya ada sedikit undulasi cornua yang tidak teratur.
Placenta maternalis berinvolusi melalui
nekrosa batang karunkel karena vasokontriksi, infiltrasi lemak, penghilangan
karunkel karena infiltrasi lemak, pelarutan, pengurasan dan pelepasan seluruh
lapisan permukaan karunkel yang menjadi bagian lochia uterus (Gier dan Marion,
1968; dan Gier, 1959). Karunkel dan batangnya bernekrosa pada hari kelima setelah
partus. Peruntuhan karunkel umumnya rampung pada hari ke 12, meninggalkan suatu
permukaan baru dengan pembuluh darah yang menonjol di tempat bekas batang karunkel bertaut. Karunkel kembali ke
ukurannya semula pada minggu kedua dan ketigamenjelang hari ke 25 sampai 30
setelah partus, epitel telah menutupi karunkel dan penyembuhan rampung.
Karunkel yang mempunyai berat 70 gram pada 48 jam sesudah partus menciut
menjadi 26 gram lima hari kemudian. Walaupun karunkel telah kembali keukurannya
yang normal 30 hari sesudah partus, suatu tumpukan pembuluh darah besar
menetap.
Lochia yang terdapat dalam uterus sapi
pada 48 jam pertama sesudah partus adalah tertinggi kurang lebih 1400 sampai
1600 ml. menjelang hari kedelapan post partus jumlah lochia berkurang dari 500
ml dan menjelang hari ke 14 sampai ke 18 hanya beberapa ml lochia yang
tertinggal. Jumlah lochia yang dikeluarkan uterus bervariasi. Kebanyakan
primipara mengeluarkan lochia tapi diabsorbsi kembali. Beberapa pluripara
mengeluarkan 800 sampai 2000 ml lochia. Umumnya penguluaran lochia yang terdiri
dari lendir, jaringan, reruntuhan dan darah, dimulai kira-kira 3 sampai 4 hari
post partum dan meningkat sampai hari kesembilan. Reruntuhan ini berwarna
coklat kuning muda sampai merah. Sesudah hari kesembilan sampai kesepuluh
postpartum, terdapat peningkatan jumlah darah yang bercampur dengan lohia, yang
mungkin berasal dari permukaan karunkel. Lochia berdarah yang biasanya terhenti
pada hari ke-12. Proses involusi normal berlangsung aseptic. Akan teteapi penularan
mikroorganisme menyebabkan lochia berwarna putih, putih-kuning ataukelabu yang
bersifat mukopurulen menjelang tengahan akhir masa puerperalis.
Pada palpasi rectal terasa bahwa ukuran
uterus menurun gradual antara hari ke-4 dan ke-6 postpartum. Menjelang hari ke-10
uterus yang beronvolusi dapat dibatasi melalui pemeriksaan rectal. Suatu
penurunan nyata ukuran uterus dan peningkatan tonus uterus terjadi pada hari ke
10 sampai ke 14 bertepatan dengan estrus pertama pada sapi normal dan
pengeluaran banyak lochia pada uterus. Lochia dapatterasa dalam uterus melalui
palpasi rectal pada hari ke 7 sampai 12 postpartum. Selama periode 10 sampai 14
hari postpartum ukuran diameter uterus berkurang dari 12 cm menjadi 7 cm. daya
regresi tercepat adalah dari hari ke-14 sampai 25 post-partum dan menurun
antara hari ke-25 sampai hari ke 39. Antara hari ke-40 sampai 50 hanya terjadis
edikit perubahan. Berat uterus yang beregresi adalah 10 kg pada waktu partus, 5
kg pada 6 hari kemudian, 2 kg pada hari ke 12 dan 1 kg pada hari 25 hari dan
0,7 kg pada 50 hari setelah partus (Roberts, 1971)
Selama involusi lapisan urat daging
uterus berkurang karena penurunan ukuran sel dan kehilangan sel. Epitel
endometrium baik kembali pada 25 sampai 30 hari post-partum. Secara klinis
involusi sudah selesai pada hari ke 30 sampai 40, tetapi secara histologik,
involusi baru benar-benar selesai 50 sampai 60 hari postpartum. Sehubungan
dengan kenyataan ini, seekor sapi induk baru boleh dikawinkan lagi lebih dari
50 sampai 60 hari sesudah partus.
No comments:
Post a Comment