1.
Persamaan
1. Persamaan pada hipersensitifitas tipe II dan III sama –
sama diperankan oleh IgG dan IgM.
2. Pada hipersensitifitas tipe I, II dan III sama – sama ditransfer atau diperankan
oleh antibodi
3. Hipersensitivitas tipe II dan III sama – sama membutuhkan
bantuan komplemen untuk terjadinya mekanisme hipersensitivitas tersebut.
Perbedaan
1. Pada Hipersensitivitas tipe I yang berperan adalah
antibodi IgE sedangkan pada tipe II dan III yang berperan adalah IgG dan IgM,
namun pada hipersensitivitas tipe IV antibodi tidak berperan.
2. Antigen pada Hipersensitivitas tipe I berasal dari
Eksogen penderita, pada hipersensitivitas tipe II berasal dari permukaan sel
penderita. Antigen pada hipersensitivitas tipe III larut, sedangkan pada
hipersensitivitas tipe IV antigennya berasal dari jaringan dan organ.
3. Dari lama waktu responnya, hipersensitivitas tipe I
sangat cepat yaitu 15 – 30 menit, hipersensitivitas tipe II berlangsung lebih
lambat yaitu dalam hitungan menit sampai jam. Pada hipersensitivitas tipe III
lebih lambat lagi yaitu 3 – 8 jam. Hipersensitivitas yang paling lambat adalah
tipe IV yaitu 48 – 72 jam.
4. Penampakan jaringan oleh hipersensitivitas berbeda beda.
Mulai dari hipersensitivitas tipe I pada jaringan teridentifikasi berupa bilur,
bengkak dan kemerahan. Pada hipersensitivitas tipe II jaringan mengalami lisis
dan nekrosis. Pada hipersensitivitas tipe III jaringan mengalami eritema, edema
dan nekrosis. Sedangkan pada hipersensitivitas tipe IV jaringan mengalami
eritema dan indurasi.
5. Komponen imunitas yang berperan dalam hipersensitivitas
tipe I adalah basofil dan eosinofil. Pada tipe II, antibodi dan komplemen. Pada
tipe III, kompelemen dan netrofil. Sedangkan pada hipersensitivitas tipe IV
adalah monosit dan limfosit.
6. Pada proses pentrasferan, hipersensitivitas tipe I, II
dan III ditransfer dengan antibodi sedangkan pada tipe IV ditransfer dengan Sel
T.
7. Dari mekanismenya, hipersensitivitas tipe I mediator
release, tipe II citotoxic, tipe III Immune complex dan tipe IV adalah delayed
type.
8. Dari mekanisme kerusakan jaringan dan penyakit, pada
hipersensitivitas tipe I yang berperan adalah sel mast dan mediatornya (amin
vasoaktif, mediator lipid, dan sitokin). Pada hipersensitivitas tipe II,
terjadi Opsonisasi & fagositosis sel Pengerahan leukosit (neutrofil, makrofag)
atas pengaruh komplemen dan FcR kelainan fungsi seluler (misal dalam sinyal
reseptor hormone). Pada hipersensitivitas tipe III, terjadi pengerahan dan
aktivasi leukosit atas pengaruh komplemen dan Fc-R. Sedangkan pada
hipersensitifitas tipe IV, terjadi aktivasi makrofag, inflamasi atas pengaruh
sitokin dan Membunuh sel sasaran direk, inflamasi atas pengaruh sitokin.
- Hipersensitivitas immediate (tipe I) respon imun dimediasi oleh sel TH2, antibodi IgE, dan sel mast; yang pada akhirnya akan mengeluarkan mediator inflamasi. Hipersensitivitas antibody-mediated (tipe II) antibodi IgG dan IgM dapat menginduksi inflamasi dengan mempromosikan fagositosis atau lisis terhadap luka pada sel. Antibodi juga mempengaruhi fungsi selular dan menyebabkan penyakit tanpatanpa ada luka jaringan.Hipersensitivitas kompleks imun (tipe III) antibodi IgG dan IgM mengikat antigen yang biasanya ada di sirkulasi darah, dan kompleks antibodi-antigen mengendap di jaringan yang pada akhirnya akan menginduksi proses inflamasi. Hipersensitivitas cell-mediated (tipe IV) luka seluler dan jaringan akan menyebabkan tersintesisnya sel limfosit T (TH1, TH2, dan CTLs). Sel TH2 menginduksi lesi yang termasuk kedalam hipersensitivitas tipe I, tidak termasuk hipersensitivitas tipe IV.
Secara Umum Dapat Dilihat dalam tabel berikut.
Ciri
|
Tipe I (Alergi)
|
Tipe II (sitotoksik)
|
Tipe III (imun-kompleks)
|
Tipe IV (tipe lambat)
|
Antibodi
|
IgE
|
IgG, IgM
|
IgG, IgM
|
Tidak ada
|
Antigen
|
Eksogen
|
Permukaan sel
|
Larut
|
Jaringan dan organ
|
Waktu respon
|
15-30 mnt
|
Menit-jam
|
3-8 Jam
|
48-72 Jam
|
Penampakan Jaringan
|
Bilur, Bengkak, kemerahan
|
Lisis dan Nekrosis
|
Eritema, edama, nekrosis
|
Eritema dan indurasi
|
Histologi
|
Basofil dan eusinofil
|
Antibodi dan komplemen
|
Komplemen dan netrofil
|
Monosit dan limfosit
|
ditransfer dgn
|
Antibodi
|
Antibodi
|
Antibodi
|
Sel T
|
Contoh
|
Alergi
|
Transfusi darah
|
SLE
|
Test Tuberkulin, poisonus ivy
|
No comments:
Post a Comment