Manifestasi dan gejala infeksi
Kolonisasi Giardia menyebabkan radang usus dan villous atrophia ( mengurangi kemampuan absorpsi dari usus). Gejala infeksi meliputi:
Kolonisasi Giardia menyebabkan radang usus dan villous atrophia ( mengurangi kemampuan absorpsi dari usus). Gejala infeksi meliputi:
- Diare,
- rasa tidak nyaman pada perut,
- buang gas yang berlebihan (kentut yang berbau busuk)
- bersendawa dengan bau seperti belerang yang menyebabkan seseorang ingin muak dan muntah,
- steatorrhoea (feses berwarna pucat, berbau busuk, dan licin),
- nyeri pada daerah epigastric (antara dada dan perut),
- perut sering kembung,
- mual,
- kurang nafsu makan,
- mungkin (tapi jarang) muntah-muntah yang banyak,
- kehilangan berat badan,
- lendir dan darah yang tidak biasa di feses.
Dalam
individu yang sehat, tubuh biasanya dapat membatasi infeksi. Sedangkan pada
pasien yang immunocompromised (kekurangan kekebalan tubuh), infeksi dapat
berlangsung lama.
Orang
yang mengalami infeksi Giardia berulang umumnya adalah mereka yang memiliki
kekurangan IgA, dan dapat mengembangkan penyakit kronis. Kekurangan Lactase
juga dapat mengembangkan suatu infeksi Giardia, namun ini biasanya tidak
berlangsung lebih dari beberapa minggu, dan pemulihan penuh akan terjadi
kemudian.
Beberapa
penelitian telah menunjukkan bahwa giardiasis harus dianggap sebagai penyebab
kekurangan vitamin B12, ini akibat dari masalah-masalah yang disebabkannya di
dalam sistem penyerapan usus.
Penularan
Infeksi Giardia dapat terjadi melalui proses menelan yaitu bisa melalui air
minum, makanan, atau oleh rute faecal-oral (bisa melalui tangan yang
terkontaminasi maupun melalui praktek seks yang melibatkan lidah dan anus).
Cyst (kista?) Giardia dapat bertahan di air hangat dalam hitungan minggu sampai
bulanan dan karena itu dapat hadir dalam air sumur, sumber air tergenang
seperti kolam alami, dan bahkan sumber air yang terlihat bersih dan jernih di
gunung/pegunungan.
Pencegahan
Pada daerah terbuka dimana jarang ditemukan air di permukaan tanah,
memerlukan penyaringan dengan filter yang memiliki nominal 1-pori ukuran
mikrometer. Disarankan untuk menggunakan yodium atau klorin dioksida pada air
yang akan dikonsumsi. Parameter air seperti suhu, kekeruhan, dan kepekatan juga
dapat mempengaruhi efektivitas suatu perawatan terhadap infeksi.
Ingat,
bahwa tidak semua orang terlihat bergejala walaupun di dalam tubuhnya terdapat
Giardia. Oleh sebab itu diperlukan kewaspadaan universal dalam prilaku
keseharian khususnya perhatian utama pada anak-anak yang bisa tertular penyakit
ini dari makanan-minuman yang kebersihannya diragukan.
Diagnosis dan Pengobatan
Infeksi Giardia lamblia pada manusia sering tidak dapat didiagnosa (misdiagnosed). Diagnosis akurat memerlukan tes antigen atau jika tidak tersedia, dapat dilakukan pemeriksaan parasit dari feses. Beberapa tes pada feses diperlukan karena cysts dan trophozoites kadang tidak konsisten terlihat pada feses. Mengingat sifat pengujian sulit untuk menemukan infeksi, termasuk banyak negatif palsu, beberapa pasien harus dirawat berdasarkan bukti empiris yaitu memperlakukan berdasarkan gejala.Infeksi pada manusia secara konvensional diobati dengan metronidazole, tinidazole atau nitazoxanide. Metronidazole, walaupun pada saat ini merupakan obat terapi lini depan, namun bisa menyebabkan mutagenic (mutasi gen) pada bakteri dan menyebabkan kanker pada tikus (putih) sehingga harus dihindari selama kehamilan. Salah satu yang paling umum adalah pengobatan alternatif berberine sulfate (ditemukan pada akar anggur Oregon, goldenseal, yellowroot, dan berbagai tanaman lainnya). Berberine telah memiliki efek antimicrobial dan antipyretic. Namun harus dihindari penggunaannya pada wanita hamil karena dapat merangsang rahim (untuk berkontraksi). Pada dosis tinggi, berberine dapat menyebabkan bradycardia dan hypotension (tekanan darah rendah).
Infeksi Giardia lamblia pada manusia sering tidak dapat didiagnosa (misdiagnosed). Diagnosis akurat memerlukan tes antigen atau jika tidak tersedia, dapat dilakukan pemeriksaan parasit dari feses. Beberapa tes pada feses diperlukan karena cysts dan trophozoites kadang tidak konsisten terlihat pada feses. Mengingat sifat pengujian sulit untuk menemukan infeksi, termasuk banyak negatif palsu, beberapa pasien harus dirawat berdasarkan bukti empiris yaitu memperlakukan berdasarkan gejala.Infeksi pada manusia secara konvensional diobati dengan metronidazole, tinidazole atau nitazoxanide. Metronidazole, walaupun pada saat ini merupakan obat terapi lini depan, namun bisa menyebabkan mutagenic (mutasi gen) pada bakteri dan menyebabkan kanker pada tikus (putih) sehingga harus dihindari selama kehamilan. Salah satu yang paling umum adalah pengobatan alternatif berberine sulfate (ditemukan pada akar anggur Oregon, goldenseal, yellowroot, dan berbagai tanaman lainnya). Berberine telah memiliki efek antimicrobial dan antipyretic. Namun harus dihindari penggunaannya pada wanita hamil karena dapat merangsang rahim (untuk berkontraksi). Pada dosis tinggi, berberine dapat menyebabkan bradycardia dan hypotension (tekanan darah rendah).
No comments:
Post a Comment