Daftar

Drama Anak SMP/SD : Di Bawah Binyang Pari




Pemeran :
  1. Andi ( pemeran utama )
  2. Pak  Daeng  ( seorang kapten pelaut )
  3. Hamid ( teman Andi )
  4. Ibu Andi ( Ibu yang sangat menyayangi anaknya )


Drama

                        Pada suatu hari tepatnya di Tanjung Periuk ada seorang anak yang bernama Andi, pergi ke pelabuhan mencari pekerjaan sebagai pelaut. Ia di suruh oleh ayahnya dan diberikan surat lamaran kerja sebagai pelaut, yang tertuju pada Pak Daeng. Ia juga dibekali petunjuk mencari kapal yang bertulisan Ujung Pandang.

                        Sekian lama ia mencari akhirnya ia menemukan kapal Ujung Pandang itu. Dilihatnya kapal itu tidak ada terlihat satu orang pun, akhirnya ia naik ke atas kapal untuk melihat keadaan. Sesampainya di atas kapal, keluarlah seseorang dari ruang bawah kapal, ternyata ia tak asing lagi, karena ia adalah teman sebangku SD dulu namanya Hamid.

                        Lalu mereka bercakap cakap sambil menunggu rombongan yang sedang turun mencari makanan.

1  . Andi          :        Apa kabar Hamid, sedang apa kamu di sini.
2  . Hamid       :        Baru ke luar dari bawah kapal ( ke luar dari bawah kapal ) aku di sini sebagai pelaut. Kamu di sini sedang mengapa ?
3  . Andi          :        Aku di sini untuk melamar pekerjaan sebagai pelaut. Apakah ini benar kapal pak Daeng. ( sambil melihat ke luar kapal )
4  . Hamid       :        Ya benar itu dia baru kembali dari mencari makanan  (menunjuk kea rah tangga kapal ).
5  . Pak Daeng :        apa gerangan anak muda ini datang ke sini Hamid ? (Bertanya pada Hamid).
6  . Hamid       :        Dia ingin menlamar pekerjaan disini Pak ( memberi hormat )
7  . Andi          :        ( menyerahkan surat dari ayahnya )
8  . Pak Daeng :        ( menerima surat dari Andi dan membacanya ). Oh begitu, ternyata kamu Andi, yang kemarin aku sudah berbicara dengan ayahmu itu. ( sambil memasukan surat ke sakunya ).

                        Kemudian Pak Daeng menyuruh Andi agar besok pagi - pagi sekali sudah sampai di atas kapal. Pada malam harinya Andi dan keluarganya mengundang sanak saudara, untuk mengadakan selamatan atas keberhasilan Andi mendapatkan gelar sebagai pelaut.



2
9 . Ibu Andi    :        Andi kamu harus beristirahat secukupnya karena esok hari kamu akan mulai berlayar ( menasehati ). Ingatlah sebelum pergi sembahyanglah dahulu dan ingat persiapkan dirimu sebelum berangkat agar barang yang kamu perlukan sudah siap untuk di bawa ( menasehati lagi ).
10 . Andi         :        Ya, Bu saya akan melaksanakan perintah ibu  ( membereskan pakaian )
11 . Ibu Andi  :        Sebaiknya kamu menjaga kesehatan di atas kapal nanti ( membantu budi membereskan pakaian ). Janganlah lupa bila kamu lelah jangan memaksakan diri, agar kelak tidak sakit dan tidak merepotkan awak kapal ( kembali ke meja makan )
12 . Andi         :        Baik Bu, saya akan menuruti perkataan ibu ( mengikuti ibunya ke meja makan )

                        Setelah semua tamu pergi Ibu dan Andi melanjutkan percakapannya.

13 . Ibu Andi :        Ingatlah pesan dari ayah dan ibumu ini dan kau harus mematuhi pesan kami ini, kelak engkau berhati hati dan menjaga kesehatanmu di atas kapal nanti ( sambil membawa piring kotor ke dapur )
14 . Andi         :        Tolong doakan saya agar selamat dalam perjalanan.
15 . Ibu Andi :        Ya Ndi, kami selalu mendoakan kamu, sekarang lekaslah tidur !, agar besok kamu tidak kelelahan.

                        Setelah Andi mendengar nasehat dari ibunya ia segera tidur dan keesokan harinya Andi mulai bersiap – siap sambil meminta restu dari ibu dan ayahnya.

16 . Andi         :        Bu saya mau pergi dulu ( memberikan salam )
17 . Ibu Andi  :        Hati – hati di jalan ya nak dan ingat pesan ibu dan ayah.  (melambaikan tangan )
                       
                        Akhirnya Andi pergi ke kapal dengan restu ibu dan ayahnya. Sesampainya di kapal, Pak Daeng beserta awak kapal sudah menunggu Andi.

18 . Pak Daeng:        Kau  tepat waktu, kapalnya baru saja akan berangkat.
19 . Hamid      :        Cepat kapten kapal akan segera berangkat.

                        Kemudian tangga dan jangkar ditari ke atas kapal. Kapalpun mulai berlayar menuju ke Ambon.

20 . Andi         :        Sedang apa kamu Mid ? ( terheran heran )
21 . Hamid      :        Sedang mempersiapkan alat pancing ( menggerak gerakan pancingnya )
22 . Andi         :        Oh, begitu ( heran Andi pun hilang )
23 . Hamid      :        Kau mau ikut memancing
24 . Andi         :        Oh, tidak aku ada pekerjaan lain.
3
                        Setelah mereka bercakap Pak Daeng pun memanggil Andi

25 .Pak Daeng :        ( Berteriak ) Andi ayo Bantu aku ke mari !
26 .Andi          :        Baik kapten ( Berjalan )
27 .Pak Daeng :        Aku sedang memasak ikan tolong kamu awasi aku ada pekerjaan lain

                        Beberapa hari kemudian awak kapal melihat peristiwa pertanda petaka.

28 .Hamid       :        Ada pusaran air di depan kapten ! ( tegang )
29 .Pak Daeng :        Pegangan erat – erat pada kapal ( memerintah awak kapal )

                        Namun gelombang besar sudah  menghujani para awak kecuali Pak Daeng dan Andi. Dan para awak kapal yang lain jatuh sakit.

30 .Pak Daeng :        Aku akan memegang kemudi, tolong kamu masukan awak kapal yang sakit itu ke ruang bawah kapal, segeralah kemari aku sudah tidak kuat lagi memegang kendali, bila kita memasuki lingkaran pusaran air kita semua akan mati !
31 .Andi          :        ( setelah membawa awak kapal yang sakit ke dalam ruang bawah kapal ). Kapten biar aku yang memegang kendali.
32.Pak Daeng  :        Tapi ingat usahakan kapal berada di kanan, jangan sampai melewati
                                 garis merah ini atau masuk ke kiri.( sambil menunjukan kompas yang ditandai garis merah )
33 .Andi          :        Baik kapten ( mengambil kendali )
34 .Pak Daeng :        ( melepaskan kendali ). Usahakan jangan ke kiri bila bisa terus ke kanan sampai keluar dari pusaran air ini, putar kendali ke kiri agar kapal berbelok ke kanan. Ingatlah bila angin kencang kapal akan dengan mudah berbelok dan kendali akan terasa lebih ringan.        (kemudian Pak Daeng pingsan )
35 .Andi          :        Aku harus mengingat pesan terakhir Pak Daeng. Ya Tuhan tolonglah datangkan angin agar kendali yang berat ini dapat menjadi lebih  ringan. ( sambil memutar kendali ke kiri, kemudian dia melihat bintang pari yang bersinar terang  ). Ya aku baru ingat katanya bintang pari itu adalah pembawa keberuntungan ke pada para pelaut, Ya Bintang Pari kabulkanlah doaku ini.

                        Kemudian datang angina keras yang membuat kapal lepas dari pusaran air.

36 . Andi         :        Terima kasih tuhan atas rahmatmu, terima kasih Bintang Pari, ternyata legenda tentang Bintang  Pari itu benar, terima kasih Bintang Pari. ( kemudian Andi pingsan )

                        Keesokan harinya semuanya kembali seperti semula.
4
37 .Hamid       :        Bangun Di, bangun Di ( menggoyang tubuh Andi )
38 .Andi          :        ( sekejap Andi membuka matanya ). Akhirnya kita berhasil…..!
39 .Pak Daeng :        Ayo persiapkan barang barang untuk diturunkan di sini di Ambon yang indah !

                        Dengan melalui beberapa rintangan seperti pusaran air dan topan akhirnya beberapa minggu kemudian mereka tiba kembali ke Tanjung Periuk,

40 .Hamid       :        Sampai jumpa, Ndi
41 .Pak Daeng :        Sampai jumpa, Ndi ( melambaikan tangan )
42 .Andi          :        Aku tidak sabar lagi pulang ke rumah ( sambil berlari )
43 .Ibu Andi   :        Selamat datang. Ndi mari masuk kami semua sudah menantimu di dalam rumah.
44 .Andi          :        Baik Bu ( Berlari ke dalam rumah )




Lihat Juga  :

No comments:

Post a Comment

Budayakan Berkomentar Atau Bertanya
Silahkan Komentar Di Sini.
Tidak Perlu Mangetik Kata Captcha