2.1.
Penyakit Endokardium
Endocardium adalah
lapisan terdalam dari jaringan yang melapisi bagian bilik jantung. Penyakit endokardium adalah penyakit yang ada pada
lapisan paling dalam pada lapisan jantung. Contoh penyakit pada endokardium adalah Endocardial
fibroelastosis, Endocardiosis dan Endocarditis.
Endokarditis
pertama kali ditemukan oleh Rivera tahun 1946. Endokarditis adalah infeksi
permukaan endokardial yang biasanya meliputi dinding ventrikel, katup-katup
jantung, dinding dasar arteri besar, septum yang ditandai dengan mudah
terjadinya aggregasi dari trombin dan platelet yang disebut vegetasi, ini
berisi makroorganisme.
2.2.
Endocarditis
Endokarditis
dibagi menjadi dua, yaitu endokarditis infektif dan endokarditis non infektif. Endokarditis infektif (EI) merupakan
penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroba pada endokardium jantung atau
pada endotel pembuluh darah besar, yang ditandai oleh adanya vegetasi.
Sedangkan endokarditis non infektif disebabkan oleh faktor thrombosis yang
disertai dengan vegetasi.
Endokarditis
biasanya terjadi gangguan multisistemik terkait dengan bakterimia, infeksi
katup jantung, infeksi sendi dan ginjal. Endokarditis dapat menyebabkan
terjadinya disritmia, denyut prematur / takikardia, block jantung, hancurnya
daun katup mitral (mitral valve
leaflets), pecahnya corda tendinae,
dan hancurnya katup aorta dengan insufisiensi berat pada aorta.
Berdasarkan
gambaran klinisnya, dibedakan menjadi 2 yaitu (Hersunarti, 2003):
a.
Endokarditis
bacterial subakut, timbul dalam beberapa minggu atau bulan, disebabkan oleh
bakteri yang kurang ganas seperti Streptococcus
viridans.
b.
Endokarditis
bacterial akut, timbul dalam beberapa hari sampai minggu, tanda klinis lebih
berat.Sering disebabkan oleh bakteri yang ganas seperti Staphylococcus aureus.
Berdasarkan
jenis katup dan patogenesis terjadinya infeksi, endokarditis juga dibedakan
menjadi tiga yaitu (Hersunarti, 2003)
a.
Native valve endocarditis, pada katup jantung alami.
b.
Prosthetic valve endocarditis, pada katup jantung buatan.
c.
Endokarditis
pada penyalah guna narkoba intravena (intravenous
drug abuse)
2.3. Etiologi Endokarditis
Berbagai
jenis bakteri yang berbeda menimbulkan gejala klinis yang sedikit bervariasi
pada endokarditis. Hal ini dikarenakan jalur masuk masing-masing bakteri juga
berbeda. Rongga mulut, kulit, dan saluran pernapasan atas adalah jalur masuk
primer bagi Streptococcus viridans, Staphylococcus,
dan organisme HACEK (Haemophyllus,
Actinobacillus, Cardiobacterium, Eikenella, dan Kingella) yang menyebabkan native valve endocarditis yang
didapatkan dari lingkungan.Streptococcus
bovis berasal dari saluran cerna, dan Entreroccus
memasuki aliran darah lewat traktus urogenital. Pada anjing dan kucing endocarditis disebabkan
oleh beta hemolytic Streptococcus sp,
Erysipelothrix rhusiophatiae, Bortonella sp pada anjing.
2.4. Gejala Klinis Endokarditis
Endokarditis ditemunkan pada anjing
breed besar dengan stenosis kongenital subaortic. Kasus yang paling banyak
ditemukan biasanya menyerang ras Boxer dan German Shepherd. Usia rata- rata
anjing terkena adalah usia pertengahan atau lebih tua berkisar 5 tahunan.
Penyakit ditemukan lebih sering pada jantan daripada betina. Ciri umum yang
terjadi adalah anoreksia, lesu, depresi, muntah, pincang dan gagal jantung
kongensif. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik akan didapatkan hasil suara
murmur pada jantung dari katup mitral, aortic valve insufisien, disritmia,
demam, nyeri, bengkak, panas, dispnea, Pale mucous membranes dan gagal jantung
kongensif (O'Grady & O’Sullivan,
2004)
Manifestasi klinik Endokarditis
terkait dengan empat mekanisme patogenik: kerusakan katup karena proses
infektif yang mengakibatkan inkompetensi katup, embolisasi trombus yang membahayakan
fungsi organ, infeksi metastatik dari embolisasi trombus infektif, dan deposisi
kompleks imun pada berbagai tempat (Ettinger & Feldman, 2005)
Bakteri
yang terlepas dari katup yang terinfeksi akan memasuki sirkulasi dan membentuk
koloni pada berbagai organ, sehingga Endokarditis dapat mengakibatkan tanda klinik
yang bervariasi, termasuk pengaruh primer pada kardiovaskular, atau tanda-tanda
yang berkaitan dengan sistem saraf, saluran gastrointestinal, sistem
urogenital, atau persendian. Biasanya terjadi demam intermiten yang kronis.
Pada hampir semua kasus dapat terjadi anoreksia, hilang berat, letargi,
terdengar suara murmur. Bila Endokarditis mengenai katup jantung kanan
(trikuspid dan pulmonik) maka terjadi asites dan pulsasi vena jugular.
2.5. Patogenesis Endokarditis.
Mikrotrombi
steril menempel pada endokardium yang rusak, diduga menjadi nodus primeruntuk
adhesi bakteri. Faktor hemodinamik (stress mekanik) dan proses imunologis
berperan pentingdalam kerusakan endokard. Selanjutnya, kerusakan endotel
menyebabkan deposisi fibrin dan agregasitrombosit, sehingga terbentuk lesi nonbacterial thrombotic endocardial
(NBTE). Jika terjadi infeksimikrorganisme yang masuk sirkulasi, maka
endokarditis nonbakterial akan menjadi EI. Setelah bakterimelekat pada plak
thrombus-trombosit, bakteri kemudian berproliferasi lokal dengan penyebaranhematogen
(Alwi, 2007).
2.6. Diagnosa dan Prognosa Endokarditis.
Diagnosa
endokarditis dapat diperoleh dengan pemeriksaan diagnosa devinitive dan
diagnosa dugaan. Diagnosa devinitive dengan Echocardiographic membuktikan
endokarditis katup vegetatif bersama dengan kultur darah positif. Diagnosa
dugaan dapat diketahui dari ditemukannya suara murmur baru, bukti dari penyakit
sendi septik atau penyakit sendi imun dan ditemukan positive adanya bakteri
pada darah. Prognosis untuk kasus endokarditis bakteri ini adalah buruk (50%
mati). Jika gagal jantung berkembang maka kemungkinan mati lebih besar.
Tes yang dapat digunakan seperti
a. Radiologi, kemungkinan ditandai (Left Atrium Error) LAE dan (Left
Ventrikel Error) LVE dan akan ditemukan bukti gagal jantung.
b. (Ecocardiogram)
ECG, kemungkinan ditemukan ektopy ventrikel dan blok jantung.
c. Pemeriksaan darah, biakan darah positif pada 1/3 dari
kasus, Leukositosis dan mungkin terlihat bukti penyakit ginjal.
d. Echocardiography menunjukkan lesi vegetatif pada katup
mitral dan atau katup aorta, mitral regurgiitasi, dan adanya kemungkinan LVE
dan LAE.
e. Tes lainnya dapat dilakukan dengan, Kultur darah positif
80%, dan pemeriksaan urin,.
2.7. Terapi Endokarditis
Menurut
O'Grady & O’Sullivan, 2004 hal
yang harus dilakukan untuk terapi endokarditis ini adalah sebagai berikut :
a. Antimicrobial
Terapi:
Bakteri
yang paling umum adalah Staphylococcus,
Streptococcus, E. Col, dan Bartonella spp. telah diidentifikasi.
Terapi harus didasarkan pada starin/jenis bakteri dan kerentanannya. Antibiotik
pilihan untuk spektrum luas adalah penisilin atau sefalosporin dikombinasikan
dengan fluoroquinolones atau aminoglikosida selama 5-6 minggu.
b. Memberikan
dukungan cairan dan kalori yang sesuai.
c. Mengobati gagal
jantung jika berkembang.
Kesuksesan
terapi sangat dipengaruhi oleh diagnosis dini dan penanganan sesegera mungkin.
Tujuan terapi adalah untuk membasmi mikroorganisme infektif dan menangani seluruh
komplikasi skunder dengan strategi sebagai berikut: menangani bakterimia bila
ada; menghilangkan sumber infeksi ekstrakardiak; mencegah kerusakan katup lebih
lanjut; menangani komplikasi kardiak seperti (Congestive Hearth Failure) CHF atau aritmia; dan menangani komplikasi
ekstrakardiak. Terapi dilakukan secara intensif dengan obat-obat antimikroba,
dalam waktu panjang, dan lebih baik didasarkan pada hasil uji sensitivitas.
Banyak anjing juga membutuhkan penanganan terhadap kardiak (CHF dan aritmia)
dan ekstrakardiak (insufisiensi ginjal) (Ettinger & Feldman, 2005)
Paper by : Cahyadi Putra
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Idrus. 2007. Endokarditis dalam Sudoyo, Aru W.
Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. Simadibrata K,Marcellus. Setiati, Siti.Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV . Jakarta: Pusat
PenerbitanDepartemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Ettinger, S.
J. dan E. C. Feldman. 2005. Textbook of Veterinary Internal Medicine Vol. 2.
6th Ed. St. Louis, Missouri: Elsevier Inc.
Hersunarti, N.B. 2003. Endokarditis dalam Rilantono,
Lily Ismudiati. Baraas, Faisal. Karo, Santoso Karo.Roebiono, Poppy
Surwianti.Buku Ajar Kardiologi.Jakarta: FKUI.Endokarditis
O'Grady, M.R dan M. Lynne O'Sullivan. 2004. Clinical Cardiology
Concepts For
The Dog and Cat. http://www.vetgo.com. Diakses 21 September 2012.
No comments:
Post a Comment
Budayakan Berkomentar Atau Bertanya
Silahkan Komentar Di Sini.
Tidak Perlu Mangetik Kata Captcha