| 
ETIOLOGI 
               Disebabkan oleh Plasmodium
  sp, yang terpenting Plasmodium gallinaceum, dan Plasmodium juxtanucleare  (P.
  japonicum) (1) | 
| 
MOFOLOGI 
   Plasmodium gallinaceum, Gamon dan Meron bentuknya bulat atau tidak
  teratur, Inti sel eritrosit hospes dipindahkan tetapi jarang sampai keluar. Butir
  pigmen gamon agak besar dan tidak banyak (1) 
               Plasmodium juxtanucleare,
  Merozoit
  berbentuk bulat, ovoid  sampai tidak
  teratur (1,2) agak kecil dan biasanya berhubungan dengan inti eritrosit. Gamet
  bentuknya bulat, ovoid, tidak teratur atau piriform memanjang . Sel hospes
  seringkali menggeliat (distarted = berubah bentuk) (1).  | 
| 
UNGGAS RENTAN 
Ayam hutan, dan ayam piaraan di Asia Selatan, Asia Tenggara, Indonesia
  dan burung gallinaceus (“gallinaceus
  birth” ) juga dapat terserang, ditularkan oleh vektor biologi Nyamuk
  (Aedes, Culex dan anopheles) (1) | 
| 
SIKLUS HIDUP dan CARA
  PENULARAN 
               DIDALAM
  TUBUH UNGGAS RENTAN, Sporozoit yang ada didalam kelenjar ludah vektor nyamuk (Aedes, culex, anopheles) akan ikut
  terinjeksikan dan masuk kedalam tubuh unggas saat menghisap darah. Sporozoit
  berada didalam aliran darah kurang dari 1 jam, kemudian masuk kedalam sel endotel (sebagian besar terjadi
  didalam sel-sel haemopoetik) dan sel jaringan, merogoni eksoeritrositik I secara perbanyakan skizogoni
  terbentuklah fanerozoit.
  Fanerozoit akan memasuki sel endotel organ lainnya yang baru, terjadi proses
  merogoni eksoeritrositik II juga secara perbanyakan skizogoni dan terbentuk metakriptozoit baru. Metakriptozoit
  selanjutnya menginfeksi eritrosit  1
  minggu sampai 10 hari setelah infeksi. Didalam sel darah merah metakriptozoit
  akan membulat dan membentuk vakuola besar ditengahnya dikenal dengan stadium cincin (karena dengan
  pewarnaan Romanowsky, mirip cincin stempel dengan inti merah pada satu tepi
  dan cincin tipis sitoplasma berwarna biru sekeliling vakuola), kemudian
  berkembangan lebih lanjut akan terbentuk tropozoit.
  Tropozoit akan mengalami proses ”Merogoni” sehingga menghasilkan Merozoit. Merozoit akan keluar dari
  eritrosit dan memasuki eritrosit lainnya, mengalami proses tidak terbatas.
  Setelah infeksi berlangsung beberapa waktu dan terjadi perkembangan aseksual
  yang tertentu jumlahnya, maka Merozoit yang memasuki sel darah merah berkembang
  menjadi makrogamet  dan
  Mikrogamet dan akhirnya diisap oleh vektor (1).  
             DIDALAM TUBUH VEKTOR, didalam perut tengah nyamuk , 10 – 15 menit
  setelah menghisap darah mikrogamet akan membelah inti menjadi 6 – 8
  mikrogamet panjang sangat mirip flagelum mengalami proses eksflagelasi
  (mikrogamet lepas dan berenang bebas). Jika Mikrogamet bertemu dengan
  makrogamet akan terjadi pembuahan, sehingga terbentuk ookista yang dapat bergerak (Ookinet). Ookinet menembus
  dinding perut tengah (lambung) dan berkembang menjadi Ookista. Inti ookista akan membagi diri berulang-ulang sehingga
  terbentuklah sejumlah Sporoblast. Inti setiap 
  Sporoblast kemudian membagi diri secara berulang-ulang, sehingga
  akhirnya setiap Ookista berisi 10.000 atau lebih Sporozoit. Sporozoit keluar dari Ookista, masuk kedalam rongga
  badan dan akhirnya bermigrasi ke kelenjar air liur (1)  | 
| 
GEJALA KLINIS 
               Plasmodium gallinaceum, ayam hutan lebih tahan, pada ayam
  peliharaan menimbulkan kematian. Mula-mula suhu badan berfluktuasi (demam
  intermiten), anemia (ditandai
  dengan pucatnya selaput lendir), lemah, lesu, selain itu dapat mengalami
  kelumpuhan dan mati karena penyumbatan kapiler-kapiler darah pada otak karena
  stadium eksoeritrositik (1), gemetar, bulu kusam dan kekurusan (*) 
               Plasmodium (Novyella) juxtanucleare, tidak teramati gejala penyakit yang nyata, sebelum mati,
  ayam lesu dan lemah, balungnya pucat, suhu tubuhnya tidak naik (1, 2) | 
PERUBAHAN BEDAH BANGKAI
| 
ORGAN | 
KELAINAN PATOLOGI ANATOMI | |
| 
Plasmodium gallinaceum | 
Plasmodium juxtanucleare | |
| 
Ginjal | 
Membengkak (1) | 
- | 
| 
Hati | 
Membesar berwarna gelap (2) | 
Ada pengendapan (defosit) figmen (2) | 
| 
Limpa | 
Membesar berwarna gelap (2) | 
Membesar (1), Ada pengendapan (defosit) figmen
  (2) | 
| 
jantung | 
Ditemukan cairan didalam rongga pericardium jantung (Hidropericardium)
  (2) | 
Efusi (pengeluaran) cairan pericardium (1),
  cairan perikardial banyak (2) | 
| 
otak | 
Pembendungan darah otak (2) | 
- | 
| 
karkas | 
Anemis (2) | 
- | 
| 
DIAGNOSA 
               Pemeriksaan
  mikroskopis untuk menemukan dan mengidentifikasi protozoanya dengan
  pemeriksaan mikroskopis sediaan usapan darah tipis yang diwarnai (1), atau
  sediaan sentuh organ (2) | 
| 
Diferensial diagnosa 
              Haemoproteosis, merozoit pada darah perifer hanya ada
  pada Plasmodium sp dan tidak ada
  pada Haemoproteus sp, tetapi bila
  hanya ditemukan gamon yang
  memanjang  hanya dimiliki oleh Haemoproteus sp (1) | 
| 
PENGOBATAN 
 | 
| 
PENCEGAHAN 
               Kendalikan populasi
  nyamuk (induk semang antara), adakan pengeringan, drainage di lokasi
  peternakan (2) | 
No comments:
Post a Comment
Budayakan Berkomentar Atau Bertanya
Silahkan Komentar Di Sini.
Tidak Perlu Mangetik Kata Captcha