Keberhasilan usaha peternakan sapi, baik itu sapi potong, sapi kerja, maupun sapi perah sangat tergantung dari pemberian pakan yang cukup dan memenuhi syarat. Namun perlu disadari bahwa pemberian pakan yang cukup dan memenuhi syarat syarat ini tidak akan dapat mengubah sifat genetik sapi. Besar tubuh sapi Bali tidak dapat diubah menyerupai sapi Hereford, tetapi pemberian pakan yang cukup dan memenuhi syarat pasti akan dapat menunculkan sifat bawaannya yang baik, mislanya pertumbuhannya menjadi lebih sempurna dan lebih cepat, dan persentase karkasnya menjadi lebih tinggi, dan lebih tahan terhadap penyakit.
Pemberian pakan pada ternak sapi, baik sapi potong maupun sapi perah harus dilakukan secara berkesinambungan sehingga pertumbuhannya tidak terganggu. Pemberian pakan yang tidak berkesinambungan akan menimbulkan goncangan pertumbuhan sapi. Keadaan ini sering ditemukan pada sapi Bali yang dipelihara di daerah pegunungan / daerah dataran tinggi yang pengairannya tergantung dari air hujan, seperti di daerah Bukit Jimbaran, daerah Kubu Karang Asem, daerah NTT dan lai-lain. Pada musim hujan, sapi bali yang dipelihara di daerah tersebut tumbuh dan bertambah bobot dengan sangat cepat karena sapi mendapat pakan dalam jumlah yang cukup dan memenuhi syarat. Akan tetapi, pada musim kemarau pertumbuhannya atau bobot badannya dapat menurun secara dratis, sebab selama musim kemarau persediaan pakan dan daya cerna sapi akan hijauan menjadi berkurang. Hal ini tyerutama disebabkan oleh hilangnya energi, mineral dan protein yang terkandung dalam hijauan/rerumputan akibat kekurangan air. Dengan demikian, hijauan/rerumputan yang yang diberikan kepada ternak tidak lagi memenuhi syarat, bahkan jumlahnyapun tidak mencukupi kebutuhan sapi. Sebagai akibatnya ialah : pertumbuhan terhambat, sapi yang sudah dewasa berat badannya menurun/kurus, sehingga tidak memenuhi syarat sebagai sapi potong. Perkembangbiakannya terhambat karena fertilitasnya menurun, persentase karkasnya juga sangat rendah.
Oleh karena itu, peternak harus berusaha memberi pakan yang cukup dan memenuhi syarat sesuai dengan kebutuhan sapi. Ransum sapi yang memenuhi syarat ialah ransom yang mengandung : protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan air dalam jumlah yang cukup. Kesemuanya dapat disediakan dalam bentuk hijauhan dan konsentrat.
Kebutuhan sap[I akan Gizi
- Protein.
Protein berfungsi untuk memperbaiki dan menggantikan sel tubuh yang rusak, (misalnya pada sapi lanjut usia), pembentukan se-sel baru dari tubuhnya (misalnya pada pedet), berproduksi (misalnya pada sapi dewasa) dan diubah mnjadi energi (misalnya pada sapi kerja).
Protein lebih banyak dibutuhkan oleh sapi muda yang sedang tumbuh dibandingkan sapi dewasa. Karena unsure protein tidak dapat di bentuk dalam tubuh, padahal sangat mutlak diperlukan, oleh karena itu sapi harus diberi pakan yang cukup mengandung protein.
Sumber protein bagi sapi adalah hijauan dari jenis leguminosa seperti Centrosema pubescens, daun turi, lantoro dan pakan tambahan berupa penguat seperti bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, katul, tepung darah, tepung ikan, tepung daging dan lain-lain.
Protein asal hewan (hewani) lebih baik ketimbang protein asal tanaman (nabati), sebab kandungan asam amino essensial dan nilai gizinya lebih tinggi. Bahan pakan yang berkadar protein tinggi ialah yang susunan proteinnyamendekati susunan protein tubuhnya. Protein hewani dapat diproses kembali kembali menjadi protein jaringan dengan resiko kerugian yang sangat kecil bila dibandingkan dengan pengolahan protein nabati seperti jagung dan jerami.
Ternak rumenansia, termasuk sapi, tidak membutuhkan protein yang bermutu tinggi di dalam pakannya, sebab di dalam rumen dan ususnya yang panjang itu, pakan diolah oleh jasad renik. Namun, jika protein yang diberikan adalah protein yang telah usang dan terurai, maka protein atau sam-asam amino dalam pakan harus ditingkatkan pula. Oleh karena itu, jika sapi hanya diberi pakan berupa jerami, khususnya sapi penggemukan, maka kekurangan unsure protein/asam-asam amino dan unsr lainya dapat ditutupi dengan pemberian pakan tambahan yang banyak mengandung protein, lemak dan karbohidrat. Kadar serat kasar tinggi dan kekurangan unsure protein, lemak dan karbohidrat dalam jerami menyulitkan pencernaan.
- Lemak.
Lemak berfungsi sebagai sumber energi (tenaga) dan sebagai pelarut vitamin A, D, E dan K dalam tubuh.
Dalam tubuh, lemak dalam bahan pakan dapat diubah menjadi pati dan gula, dapat digunakan sebagai sumber tenaga, atau dapat disimpan di dalam jaringan atau sel sebagai lemak cadangan. Kandungan lemak dalam tubuh berbeda-beda antara jaringan satu dan jaringan lainnya. Lemak tubuh biasanya dibentuk dari karbohidrat dan lemak makanan, yang didak langsung digunakan. Di dalam tubuh, kelebihan lemak akan disimpan di bawah kulit sebagai lemak cadangan. Setiap jenis ternak memiliki alat atau tempet khusus untuk menyimpan lemak, misalnya sapi pada punuknya, domba ekor gemuk pada ekornya dan lain sebagainya. Disamping itu, lemak yang berlebihan juga dapat disimpan disekitar buah pinggang, selaput penggantung usus dan diantara otot-otot.
Tubuh hewn terdiri atas tiga jenis jaringan, yaitu tulang otot dan lemak. Di antara ketiga jenis jaringan tersebut, jaringan nlemak terbentuk paling akhir. Pada ternak sapi potong yang digemukkan, seperti pada sapi kereman, lemak yang disimpan menyelubungi serabut otot sehingga atau daging sapi menjadi lebih lembut. Dalam tubuh hewan, lemak mempunyai sifat yang berbeda. Sapi yang dipotong pada usia lanjut akan memiliki daging yang liat, apalagi bila sapi itu dipekerjakan terlalu berat dan diberi pakan yang tidak memenuhi syarat. Hewan ternak yang hanya diberi pakan berupa hijauan dari rumput akan memperoleh kadar lemak yang sangat rendah sebab kandungan lemak kasar pada rumput hanya sekitar 1%. Bahan pakan ternak yang banyak mengandung lemak adalah : bungkil kacang tanah, bungkil kelapa dan bungkil kedelai.
- Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber tenaga (energi) dan sebagai pembentuk lemak cadangan di dalam tubuh. Setelah dicerna, karbohidrat diserap oleh darah berupa glukosa dan langsung dioksidasi menjadi energi atau lemak cadangan. Suber karbohidrat yang penting ialah serat kasar dan BETN (bahan ekstrak tanpa nitrogen) yaitu bagian dari bahan makan yang banyak mengandung karbohidrat, pati dan gula. Jagung dan pakan butiran lainnya juga sebagai sumber karbohofrat. Kebutuhan sapi akan karbohidrat juga dapat dipenuhi dari bahan hijauan, sehingga kebutuhan ternak akan karbohidrat tidak banyak mengalami kesulitan.
- Mineral
Mineral berguna dalam pembentukan jaringan tulang dan otot, proses produksi, penggantian mineral tubuh yang hilang, dan pemeliharaan kesehatan.
Meskipun diperlikan hanya dalam jumlah yang kecil dan terdapat dalam jumlah banyak dalam jaringan tulang, mineral berperan amat penting dalam kehidupan hewan ternak. Yaitu : mineral mempermudah proses pencernaan dan penyerapan zat makanan, pada anak hewan yang sedang tumbuh atau yang sudah dewasa, mineral diperlukan untuk memperbarui sel-sel yang mati. Selain itu, janin hanya dapat tumbuhdengan baik bila tersedia mineral dalam jumlah yang cukup.
Beberapa jenis mineral penting yang diperlukan tubuh ialah : natrium, khlor, kalsium, fosfor, sulfur, kalium, magnesium, tembaga, seng, selenium. Pada umumnya unsure tersebut banyak terdapat dalam pakan. Namun mineral tertentu seperti garam dapur (NaCl), calsium (Ca) dan fosfor, sering masih perlu ditambahkan dalam ransum.
Mineral fosfor banyak ditemukan pada padi-padian, sedangkan makanan kasar lainnya banyak mengandung Ca. Tanda bahwa ternak sapi kekurangan mineral ialah : sapi suka makan tanah. Kekurangan mineral dapat menimbulkan penyakit tulang atau fertilitasnya (kesuburan) ternak menjadi rendah. Pada sapi, sumber mineral utama ada;ah hijauan, dan pakan tambahan berupa mineral (feed supplement-mineral)
- Vitamin
Dalam tubuh, vitamin berfungsi untuk mempertahankan kekuatan tubuh dan memprimakan kesehatan dalam berproduksi.
Kebutuhan ternak akan vitamin sering tidak menjadi perhatian peternak karena unsure tersebut biasanya tersedia dalam jumlah yang cukup dalam pakan. Selain itu, hewan memamah biak seperti sapi dapat membentuk vitamin tertentu dalam ususnya, terutama vitamin B kompleks. Akan tetapi, pada musim kemarau yang panjang, bahan pakan sapimengandung vitamin A dengan kadar yang tidak cukup. Oleh karena itu, bagi ternak sapi yang dipelihara secara intensif, atau yang ruang geraknya dibatasi, ransumnya perlu ditambahkan vitamin A.
Jika kadar vitamin A dalam tubuh berlebihan, maka vitamin tersebut akan disimpan dalam waktu yang lama dalam hati. Pada sapi vitamin A yang disimpan dapat bertahan sampai enam bulan, dan kambing selama tiga bulan. Bagain hijauan tanaman yang sedang tumbuh, atau pada bagian pucuknya banyak mengandung karoten, yang dalam tubuh hewn dapat diubah menjadi vitamin A.
Sementara vitamin A dapat dibentuk dari karoten, vitamin B dapat dibentuk sepenuhnya di dalam tubuh hewan, sedangkan vitamin C dapat dibentuk sendiri oleh semua jenis hewan yang telah dewasa, dan vitamin D dibentuk oleh tubuh hewan dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
Sumber utama vitamin tubuh pada sapi adalah hijauan.. Akan tetapi, beberapa factor seperti jenis tanah, iklim dan waktu dan cara penyimpanan hijauan, dapat berpengaruh terhadap kandungan vitamin dalam hijauan itu
- Air
Air berfungsi mengatur suhu tubuh, membantu proses pencernaan, mengelauarkan bahan yang tidak berguna dari dalam tubuh seperti keringat, air seni, dan kotoran (80% air), melumasi persendian, dan membantu pengpenglihatan.
Air merupakan unsure terbesar dalam tubuh hewan karena lebih dari 50% komposisi tubuh terdiri atas air. Kebanyakan jaringan dalam tubuh hewan mengandung 70-90% air. Hewan yang kekurangan air biasanya lebih cepat mati daripada yang kekurangan makanan yang sekali gus membuktikan bahwa air mempunyai fungsi yang sangat penting bagi ternak. Oleh karena itu, para peternak harus sungguh-sungguh memperhatikan kebuituhan ternaknya akan air.
Kebutuhan ternak akan air minum sangat beragam di antara ternak yang satu dengan yang lainnya. Keragaman ini dipengaruhi olah berbagai faktor, seperti : jenis sapi, umur, suhu lingkungan, jenis bahan makanan, dan volume makan yang masuk dalam tubuh, serta aktifitas sapi yang bersangkutan. Pada sapi muda. I yang sedang bekerja, sapi yang berada pada lingkungan suhu yang tinggi, dan sapi yang diberi pakan jerami dalam jumlah yang besar, kebutuhan akan air minum lebih tinggi jika dibandingkan dengan sapi pada keadaaan normal.
Kebutuhan tubuh sapi akan air dapat dipengaruhi dari air minum, air dalam bahan makanan, dan air metabolic yang berasal dari glukosa, lemak dan protein. Sebagai pedoman bagi penyediaan air minumadalah : sapi dewasa yang bekerja memerlukan air sekitar 35 liter air dalam sehari, sedangkan sapi yang tidak bekerja memerlukan air sekitar 25 liter.
No comments:
Post a Comment
Budayakan Berkomentar Atau Bertanya
Silahkan Komentar Di Sini.
Tidak Perlu Mangetik Kata Captcha